Jumat, 25 September 2020

" DUDUK DI ATAS PERMADANI "

 3 September 2011 pukul 13.24

 

Derita- Janganlah Di Rasakan Sepedih Rasa

Ketegaran Akan Lebih Indah Di Kenang Nanti.

 

Kesedihan- Nikmatilah saja,

Sebab Ratap TAngis Takan Mengubah segalanya.

 

Luka & Kecewa- Janganlah Biarkan Meracuni Jiwa,

Ketabahan Dan Kesabaran Lebih Utama.

 

Kebencian & Kemarahan- Mengapa Mesti Di Umbar Sepenuh Jiwa,

Sedang Menahan diri Lebih Berpahala.

 

Kesalahan- Jangankan Kita Biarkan Kita Tenggelam Di Dalamnya,

Bertaubat Akan Lebih Utama.

 

Harta- Mengapa Mesti Di Kukuhi Sendiri

Kedermawanan Justru  Akan Melipat Gandakannya.

 

Kepandaian- Apakah Mesti Membusungkan Dada Dan Membuat Kerusakan Di Dunia,

Padahal Di  Perintahkannya Kita Memimpin Dunia Agar Sejahtera.

 

Bahagia- Mengapa Mesti Di Rasakan Dan Di Nikmati Sendiri,

Memberi Akan Lebih Banyak Menuai Arti.

 

Hidup- Haruskan Di Isi Dengan Kesia-siaan Belaka,

Begitu Banyak Kebaikan Bisa Di Ciptakan.

 

Bilamana Semua Itu Bisa Kita Lakukan,

Insya Allah Kita Akan Berada Di Antara Mereka Sambil Duduk Di Atas Permadani,

Sambil Bercengkerama Dan Bercerita Tentang Apa-apa Yang Pernah Kita Lakukan Di Masa Lalu. Sehingga Kita Semua Mendapatkan Anugerah Itu......

Aamin,..

aamin,..

aamin Ya Robal Alamin..

 

( Zaenal_Brahul@yahoo.co.id / Syawal 1432 H )

https://www.youtube.com/channel/UCr6Fpmfu-5Yu7h4nWsGprpg?view_as=subscriber

https://www.facebook.com/zaenal.brahul/notes

 

Jang

 Jang

Hirup teh teu gampang

Teu cukup ku dipikiran

Bari kudu dilakonan

 

Jang

Jalan kahirupan

Heunteu sapanjang na datar

Aya mudun jeung tanjakan

 

Kudu sabar dina kurang

Ulah neupak dada beunghar

Salawasna kudu syukur

Eling ka nu Maha Agung

Kade hidep bisi kufur

 

Jang

Cing jadi jalma hade

Cing jadi jelema gede

Beunghar harta jeumar hate

Jang

Hidep cing ngajalma

Turut parentah agama

Ulah jauh ti ulama

 

Nyobat sareng ahli tobat

Dalit sareng para kiyai

Hirup keuna ku owah gingsir

Ngarah aya anu ngageuing

Mangsa lengkah ninggang salah

 

Cing pinter tur bener

Cing jujur ton bohong

Ulah nganyeurikeun batur

Ngarah hirup loba dulur

 

Raksa ucap langkah

Tekad jeung tabe'at

Ngarah pinanggih bagja

Salamet dunia akherat

 

Jang..

Jang…

Cing jadi jalma sholeh

Jang…. Jang…

Hidep cing sholeh

https://www.youtube.com/channel/UCr6Fpmfu-5Yu7h4nWsGprpg?view_as=subscriber


Bercermin-Diri

1 Januari 2012 pukul 12.04

 Tatkala kutatap wajah,

 hatiku bertanya, Apakah wajah ini yang kelak akanbercahaya dan bersinar indah di surga sana?Ataukah wajah ini yang akan hangus legam di neraka jahanam

 Tatkala kutatap mata,

nanar hatiku bertanyaMata inikah yang akan menatap penuh kelezatan dan kerinduan...Menatap allah, menatap Rasulullah, menatap kekasih-kekasih Allah kelak?

 Ataukah mata ini yang terbeliak, melotot, menganga, terburai menatap neraka jahanam...Akankah mata penuh maksiat ini akan menyelamatkan?Wahai mata, apa gerangan yang kau tatap selama ini?

 

Tatkala kutatap mulut,

apakah mulut ini yang kelak akan mendesah penuh kerinduan...

mengucap laa ilaaha ilallah saat malaikat maut datang menjemput?

Ataukah menjadi mulut menganga dengan lidah menjulur,

dengan lengking jeritan pilu yang akan mencopot sendi-sendi setiap pendengar.

Ataukah mulut ini menjadi pemakan buah zaqum jahanam...

 yang getir penghangus, penghancur setiap usus.Apakah gerangan yang engkau ucapkan wahai mulut yang malang?

 Berapa banyak dusta yang engkau ucapkan?

Berapa banyak hati hati yang remuk dengan pisau kata-katamu yang mengiris tajam?

 Berapa banyak kata-kata manis semanis madu yang palsu yang engkau ucapkan untuk menipu?Betapa jarang engkau jujur.Betapa langkanya engkau syahdu memohon agar Tuhan mengampunimu.

 

Tatkala kutatap tubuhku.

 Apakah tubuh ini kelak yang akan penuh cahaya...Bersinar, bersukacita, bercengkrama di surga?Atau tubuh yang akan tercabuk-cabik hancur. mendidih didalam lahar membara jahanam terpasung tanpa ampun, derita yang tak pernah berakhirWahai tubuh, berapa banyak maksiat yang engkau lakukan?Berapa banyak orang-orang yang engkau zalimi dengan tubuhmu?

 Berapa banyak hamba-hamba allah yang lemah yang engkau tindas dengan kekuatanmu?

 Berapa banyak perindu pertolongan yang engkau acuhkan tanpa peduli padahal engkau mampu?Berapa banyak hak-hak yang engkau rampas?

 

Ketika kutatap hai tubuh,

Seperti apa gerangan isi hatimu

Apakah isi hatimu sebagus kata-katamuAtau sekotor daki-daki yang melekat di tubuhmuApakah hatimu segagah ototmu

Atau selemah daun-daun yang mudah rontok,Apakah hatimu seindah penampilanmu

Ataukah sebusuk kotoran-kotoranmu

Betapa beda...betapa beda...apa yang tampak di cermin dengan apa yang tersembunyi...

Betapa beda apa yang tampak di cermin dan apa yang tersembunyiAku telah tertipu,

 

ku tertipu oleh topeng,

batapa yang kulihat selama ini adalahtubuh yang kerdil,mata yang buta,mulut yang busuk,dan hati yang membatu

 Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng, hanyalah topeng belaka,Betapa pujian yang terhambur hanyalah memuji topeng,Betapa yang indah ternyata hanyalah topeng...,

 

Sedangkan aku..

Aku hanyalah seperti seonggok sampah busuk yang terbungkus kain emas,

  

Aamin ...aamin ya Rabbal'alamin

 

 ( Zaenal_brahul@yahoo.co.id / 01_01_2012 )

 

Jumat, 04 September 2020