Setiap Lelaki
menginginkan wanita yang Baik, Kategori “Baik” masih sangat relatif.
Setiap Lelaki
menginginkan wanita yang Sholeha, Kategori “Sholeha” masih jauh tolak ukurnya.
Setiap Lelaki menginginkan
wanita yang Penurut, Kategori “Penurut ” masih sulit menjabarkanya.
Lalu bagaimana
memilih wanita yang dapat menghantarkan kita pada kebahagiaan dunia dan
akherat, mungkin beberapa hal tentang wanita dapat menjadi acuan yang pantas
untuk dilamar oleh seorang muslim.
1. Wanita itu disunahkan seorang yang penuh
cinta kasih. Maksudnya ia harus selalu menjaga kecintaan terhadap suaminya,
sementara sang suamipun memiliki kecenderungan dan rasa cinta kepadanya. Selain
itu, ia juga harus berusaha menjaga keridhaan suaminya, mengerjakan apa yang
disukai suaminya, menjadikan suaminya merasa tentram hidup dengannya, senang
berbincang dan berbagi kasih sayang dengannya. Dan hal itu jelas sejalan dengan
firman Allah Ta’ala, Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia
menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian
cenderung dan merasa tentram kepadanya. Dan Dia jadikan di antara kalian rasa
kasih dan saying. (ar-Ruum:21).
2. Disunahkan pula agar wanita yang dilamar
itu seorang yang banyak memberikan keturunan, karena ketenangan, kebahagiaan
dan keharmonisan keluarga akan terwujud dengan lahirnya anak-anak yang menjadi
harapan setiap pasangan suami-istri. Berkenaan dengan hal tersebut, Allah
Ta’ala berfirman, Dan orang-orang yang berkata, ‘Ya Tuhankami, anugerahkanlah
kepada kami istri-istri kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami
imam bagi orang-orang yang bertakwa’. (al-Furqan:74). Dalam sebuah hadits,
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Menikahlah dengan
wanita-wanita yang penuh cinta dan yang banyak melahirkan keturunan. Karena
sesungguhnya aku merasa bangga dengan banyaknya jumlah kalian pada hari kiamat
kelak. Demikian hadist yang diriwayatkan Abu Daud, Nasa I, al-Hakim, dan ia
mengatakan, Hadits tersebut sanadnya shahih.
3. Hendaknya wanita yang akan dinikahi itu
seorang yang masih gadis dan masih muda. Hal itu sebagaimana yang ditegaskan
dalam kitab Shahihain dan juga kiab-kitab lainnya dari hadits Jabir, bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa
Sallam pernah bertanya kepadanya, Apakah kamu menikahi seorang gadis atau
janda? dia menjawab,”Seorang janda.”Lalu beliau bersabda, Mengapa kamu tidak
menikahi seorang gadis yang kamu dapat bercumbu dengannya dan ia pun dapat
mencumbuimu?. Karena seorang gadis akan mengantarkan pada tujian pernikahan.
Selain itu seorang gadis juga akan lebih menyenangkan dan membahagiakan, lebih
menarik untuk dinikmati akan berperilaku lebih menyenangkan, lebih indah dan
lebih menarik untuk dipandang, lebih lembut untuk disentuh dan lebih mudah bagi
suaminya untuk membentuk dan membimbing akhlaknya. Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam sendiri telah bersabda, Hendaklah kalian menikahi
wanita-wanita muda, karena mereka mempunyai mulut yang lebih segar, mempunyai rahim
yang lebih subur dan mempunyai cumbuan yang lebih menghangatkan. Demikian
hadits yang diriwayatkan asy-Syirazi, dari Basyrah bin Ashim dari ayahnya, dari
kakeknya. Dalam kitab Shahih al_Jami’ ash_Shaghir, al-Albani mengatakan,
“Hadits ini shahih.”
4. Dianjurkan untuk tidak menikahi wanita
yang masih termasuk keluarga dekat, karena Imam Syafi’I pernah mengatakan,
“Jika seseorang menikahi wanita dari kalangan keluarganya sendiri, maka
kemungkinan besar anaknnya mempunyai daya piker yang lemah.”
5. Disunahkan bagi seorang muslim untuk
menikahi wanita yang mempunyai silsilah keturunan yang jelas dan
terhormat,karena hal itu akan berpengaruh pada dirinya dan juga anak
keturunannnya. Berkenaan dengan hal tersebut, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam bersabda, Wanita itu dinikahi karena empat hal: karena hartanya,
keturunannya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang taat
beragama, niscahya kamu beruntung. (HR. Bukhari, Muslim dan juga yang lainnya).
6. Hendaknya wanita yang akan dinikahi itu
taat beragama dan berakhlak mulia. Karena ketaatan menjalankan agama dan
akhlaknya yang mulia akan menjadikannya pembantu bagi suaminya dalam
menjalankan agamanya, sekaligus akan menjadi pendidik yang baik bagi
anak-anaknya, akan dapat bergaul dengan keluarga suaminya. Selain itu ia juga
akan senantiasa mentaati suaminya jika ia akan menyuruh, ridha dan lapang dada
jika suaminya memberi, serta menyenangkan suaminya berhubungan atau
melihatnnya. Wanita yang demikian adalah seperti yang difirmankan Allah Ta’ala,
“Sebab itu, maka wanita-wanita yang shahih adalah yang taat kepada Allah lagi
memelihara diri ketika suaminyatidak berada di tempat, oleh karena Allah telah
memelihara mereka”. (an-Nisa:34). Sedangkan dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam bersabda, “Dunia ini adalah kenikmatan, dan sebaik-baik
kenikmatannya adalah wanita shalihah”. (HR. Muslim, Nasa’I dan Ibnu Majah).
7. Selain itu, hendaklah wanita yang akan
dinikahi adalah seorang yang cantik, karena kecantikan akan menjadi dambaan
setiap insan dan selalu diinginkan oleh setiap orang yang akan menikah, dan
kecantikan itu pula yang akan membantu menjaga kesucian dan kehormatan. Dan hal
itu telah disebutkan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam hadits tentang
hal-hal yang disukai dari kaum wanita. Kecantikan itu bersifat relatif. Setiap
orang mempunyai gambaran tersendiri tentang kecantikan ini sesuai dengan selera
dan keinginannya. Sebagian orang ada yang melihat bahwa kecantikan itu terletak
pada wanita yang pendek, sementara sebagian yang lain memandang ada pada wanita
yang tinggi.
Sedangkan sebagian
lainnya memandang kecantikan terletak pada warna kulit, baik coklat, putih,
kuning dan sebagainya. Sebagian lain memandang bahwa kecantikan itu terletak pada
keindahan suara dan kelembutan ucapannya.
Demikianlah, yang
jelas disunahkan bagi setiap orang untuk menikahi wanita yang ia anggap cantik
sehingga ia tidak tertarik dan tergoda pada wanita lain, sehingga tercapailah
tujuan pernikahan, yaitu kesucian dan kehormatan bagi tiap-tiap pasangan.
ADITYA RIZA PRADANA
BRAHUL DOT COM
ASSHIDDIQIYAH 06 SERPONG
Griya Suradita Indah
MALAM PUNCAK HUT RI KE-73 ( GSI RT 08 )
Murottal Al Quran Ali Abdur-Rahman al-Huthaify
aditya riza pradana
Gepeng Tea
Album Sings Legends 2016
LUCU DOT COM
Dangdut Sings Legends
Favorit