Jumat, 25 September 2020

Bercermin-Diri

1 Januari 2012 pukul 12.04

 Tatkala kutatap wajah,

 hatiku bertanya, Apakah wajah ini yang kelak akanbercahaya dan bersinar indah di surga sana?Ataukah wajah ini yang akan hangus legam di neraka jahanam

 Tatkala kutatap mata,

nanar hatiku bertanyaMata inikah yang akan menatap penuh kelezatan dan kerinduan...Menatap allah, menatap Rasulullah, menatap kekasih-kekasih Allah kelak?

 Ataukah mata ini yang terbeliak, melotot, menganga, terburai menatap neraka jahanam...Akankah mata penuh maksiat ini akan menyelamatkan?Wahai mata, apa gerangan yang kau tatap selama ini?

 

Tatkala kutatap mulut,

apakah mulut ini yang kelak akan mendesah penuh kerinduan...

mengucap laa ilaaha ilallah saat malaikat maut datang menjemput?

Ataukah menjadi mulut menganga dengan lidah menjulur,

dengan lengking jeritan pilu yang akan mencopot sendi-sendi setiap pendengar.

Ataukah mulut ini menjadi pemakan buah zaqum jahanam...

 yang getir penghangus, penghancur setiap usus.Apakah gerangan yang engkau ucapkan wahai mulut yang malang?

 Berapa banyak dusta yang engkau ucapkan?

Berapa banyak hati hati yang remuk dengan pisau kata-katamu yang mengiris tajam?

 Berapa banyak kata-kata manis semanis madu yang palsu yang engkau ucapkan untuk menipu?Betapa jarang engkau jujur.Betapa langkanya engkau syahdu memohon agar Tuhan mengampunimu.

 

Tatkala kutatap tubuhku.

 Apakah tubuh ini kelak yang akan penuh cahaya...Bersinar, bersukacita, bercengkrama di surga?Atau tubuh yang akan tercabuk-cabik hancur. mendidih didalam lahar membara jahanam terpasung tanpa ampun, derita yang tak pernah berakhirWahai tubuh, berapa banyak maksiat yang engkau lakukan?Berapa banyak orang-orang yang engkau zalimi dengan tubuhmu?

 Berapa banyak hamba-hamba allah yang lemah yang engkau tindas dengan kekuatanmu?

 Berapa banyak perindu pertolongan yang engkau acuhkan tanpa peduli padahal engkau mampu?Berapa banyak hak-hak yang engkau rampas?

 

Ketika kutatap hai tubuh,

Seperti apa gerangan isi hatimu

Apakah isi hatimu sebagus kata-katamuAtau sekotor daki-daki yang melekat di tubuhmuApakah hatimu segagah ototmu

Atau selemah daun-daun yang mudah rontok,Apakah hatimu seindah penampilanmu

Ataukah sebusuk kotoran-kotoranmu

Betapa beda...betapa beda...apa yang tampak di cermin dengan apa yang tersembunyi...

Betapa beda apa yang tampak di cermin dan apa yang tersembunyiAku telah tertipu,

 

ku tertipu oleh topeng,

batapa yang kulihat selama ini adalahtubuh yang kerdil,mata yang buta,mulut yang busuk,dan hati yang membatu

 Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng, hanyalah topeng belaka,Betapa pujian yang terhambur hanyalah memuji topeng,Betapa yang indah ternyata hanyalah topeng...,

 

Sedangkan aku..

Aku hanyalah seperti seonggok sampah busuk yang terbungkus kain emas,

  

Aamin ...aamin ya Rabbal'alamin

 

 ( Zaenal_brahul@yahoo.co.id / 01_01_2012 )

 

Tidak ada komentar: