Selasa, 22 Maret 2016

Menangis Simbol Kejujuran



Orang yg gampang berderai air matanya ketika terharu mengingat dn merindukan Tuhannya,air mata itu akanmelincinkannya menembus Syurga.Air mata yg tumpah karena menangisi dosa dimasalalu,akan memadamkan api neraka.Menangis adalah simbol kejujuran.apa lg ketika seorang hamba menangis memohonampun atas segala dosa dosanya.menangislah sepuas hatimu,nikmatilah,karenatidak selamanya orang bisa menangis.Mungkin banyak orang yg menganggap mereka yghobi nangis,sering kali dilabeli sebagai orang yg cengeng.Padahal jika kita menyadari,cengeng terhadapSang Pencipta,adalah suatu hal yg positif.Dan malah sebaliknya,cengeng terhadap makhlukAllah,adalah suatu hal yg negatif,yg alangkah baiknya kita hindari.Itulah air mata taubat pembawa berkah dariseorang hamba yg benar benar tulus dari hatinya yg paling dalam.Air mata taubat menjadikannya hamba yg diRahmati oleh Tuhannya.Dan selama hayat masih dikandung badan,pintutaubat senantiasa dibuka.Lain halnya jika sakaratul maut telahtiba,permohonan maaf hanya sebatas kata,yg tidak ada arti apa apa.Apakah mata kita sudah bersahabat dengan Syurgadn neraka.?atau mata ini sudah enggan menitikan airmata,karena hati sudah gersang dn beku,tidak bisa merasakan indahnya Syurga,dnpedihnya kehidupan di neraka.Semoga kita bisa menjadi hamba yg tulusberibadah kepada-Nya,tidak mengharapkan pujian orang lain, melainkan hanyamengharap Ridha dn Rahmat-Nya, agar Sang Khaliq menempatkan kita pada Syurga ygtelah dijanjikan-Nya.kepada mereka mereka yg bertakwa dan beramalshalih dijalan-Nya.

Amin ya Rabbal'alamin



ADITYA RIZA PRADANA

BRAHUL DOT COM

ASSHIDDIQIYAH 06 SERPONG

Griya Suradita Indah

MALAM PUNCAK HUT RI KE-73 ( GSI RT 08 )

Murottal Al Quran Ali Abdur-Rahman al-Huthaify

aditya riza pradana

Gepeng Tea

Album Sings Legends 2016

LUCU DOT COM

Dangdut Sings Legends

Favorit


Jumat, 18 Maret 2016

Al Husain Bin Ali Bin Abi Thalib

Hai para hamba Allah,
jagalah diri kalian dari siksa Allah
hendaklah kalian bertakwa kepadanya
dan berhati-hatilah hidup di dunia ini

Hendaklah kalian selalu ingat dan sadar
bahwa seandainya keduniaan ini kekal bagi manusia
maka yang layak beroleh kekekalan itu
hanyalah para Nabi dan Rosul
seabab merreka itulah Hamba-hamba Allah
yang paling rela dan ikhlas menerima apa saja
yang di takarkan Allah SWT.

Dunia ini sesungguhnya adalah,...
tempat cobaan bagi manusia
semua makhluk ciptaan Allah pada suatu saat
pasti akan sirna.
termasuk segala macam kenikmatan dan kesenangan hidup

Karena itu,...
hendaklah kalian memandang dunia ini sebagai tempat
mengumpulkan bekal,
guna menghadapi kehidupan akhirat

Tiada yang terbaik
selain " Bertakwa Kepada Allah SWT "


Al Husain Bin Ali Bin Abi Thalib


03_2016
adit-rakhilalya.blogspot.com
adit-rakhilpasha.blogspot.com




ADITYA RIZA PRADANA

BRAHUL DOT COM

ASSHIDDIQIYAH 06 SERPONG

Griya Suradita Indah

MALAM PUNCAK HUT RI KE-73 ( GSI RT 08 )

Murottal Al Quran Ali Abdur-Rahman al-Huthaify

aditya riza pradana

Gepeng Tea

Album Sings Legends 2016

LUCU DOT COM

Dangdut Sings Legends

Favorit

Tangis & Lisan


Betapapun kuatnya hati dan mata bertahan
Allah telah memberi kasih sayang kepada setiap hambanya,...
Ingatlah,...
Betapapun kuatnya tangis dan lisan
Dua - duanya tidak terlepas dari godaan syetan

Inilah peristiwa Rasulullah SAW 
mengingatkan " Umar Ibnul Khathab Ra disaat membentak para wanita
dan menyuruh mereka jangan menangis akan kematian Ruqayyah Ra.



ADITYA RIZA PRADANA

BRAHUL DOT COM

ASSHIDDIQIYAH 06 SERPONG

Griya Suradita Indah

MALAM PUNCAK HUT RI KE-73 ( GSI RT 08 )

Murottal Al Quran Ali Abdur-Rahman al-Huthaify

aditya riza pradana

Gepeng Tea

Album Sings Legends 2016

LUCU DOT COM

Dangdut Sings Legends

Favorit


SOMBONG


Kalau nyata
Harta,
Kedudukan
Dan Jabatan
Tidak dapat menangkis sakit
Nyatalah,.... 
Kita sepatutnya tidak berlaku sombong


ADITYA RIZA PRADANA

BRAHUL DOT COM

ASSHIDDIQIYAH 06 SERPONG

Griya Suradita Indah

MALAM PUNCAK HUT RI KE-73 ( GSI RT 08 )

Murottal Al Quran Ali Abdur-Rahman al-Huthaify

aditya riza pradana

Gepeng Tea

Album Sings Legends 2016

LUCU DOT COM

Dangdut Sings Legends

Favorit


Kamis, 17 Maret 2016

Menjaga Lisan dan Buah Hasilnya




Lisan (lidah) memang tak bertulang, sekali engkau gerakkan sulit untuk kembali pada posisi semula. Demikian berbahayanya lisan, hingga Allah dan Rasul-Nya mengingatkan kita agar berhati-hati dalam menggunakannya.
Dua orang yang berteman penuh keakraban bisa dipisahkan dengan lisan. Seorang bapak dan anak yang saling menyayangi dan menghormati pun bisa dipisahkan karena lisan. Suami istri yang saling mencintai dan saling menyayangi bisa dipisahkan dengan cepat karena lisan. Bahkan darah seorang muslim dan mukmin yang suci serta bertauhid dapat tertumpah karena lisan. Sungguh betapa besar bahaya lisan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang dibenci oleh Allah yang dia tidak merenungi (akibatnya), maka dia terjatuh dalam neraka Jahannam.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 6092)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Sesungguhnya seorang hamba apabila berbicara dengan satu kalimat yang tidak benar (baik atau buruk), hal itu menggelincirkan dia ke dalam neraka yang lebih jauh antara timur dan barat.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 6091 dan Muslim no. 6988 dari Abu Hurairah Rad. )
Keutamaan Menjaga Lisan

Memang lisan tidak bertulang. Apabila keliru menggerakkannya akan mencampakkan kita dalam murka Allah yang berakhir dengan neraka-Nya. Lisan akan memberikan ta’bir (mengungkapkan) tentang baik-buruk pemiliknya. Inilah ucapan beberapa ulama tentang bahaya lisan:


1. Anas bin Malik : “Segala sesuatu akan bermanfaat dengan kadar lebihnya, kecuali perkataan. Sesungguhnya berlebihnya perkataan akan membahayakan.”

2. Abu Ad-Darda’ : “Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang yaitu orang yang diam namun berpikir atau orang yang berbicara dengan ilmu.”

3. Al-Fudhail : “Dua perkara yang akan bisa mengeraskan hati seseorang adalah banyak berbicara dan banyak makan.”

4. Sufyan Ats-Tsauri : “Awal ibadah adalah diam, kemudian menuntut ilmu, kemudian mengamalkannya, kemudian menghafalnya lantas menyebarkannya.”

5. Al-Ahnaf bin Qais : “Diam akan menjaga seseorang dari kesalahan lafadz (ucapan), memelihara dari penyelewangan dalam pembicaraan, dan menyelamatkan dari pembicaraan yang tidak berguna, serta memberikan kewibawaan terhadap dirinya.”

6. Abu Hatim : “Lisan orang yang berakal berada di belakang hatinya. Bila dia ingin berbicara, dia mengembalikan ke hatinya terlebih dulu, jika terdapat (maslahat) baginya maka dia akan berbicara. Dan bila tidak ada (maslahat) dia tidak (berbicara). Adapun orang yang jahil (bodoh), hatinya berada di ujung lisannya sehingga apa saja yang menyentuh lisannya dia akan (cepat) berbicara. Seseorang tidak (dianggap) mengetahui agamanya hingga dia mengetahui lisannya.”

7. Yahya bin ‘Uqbah: “Aku mendengar Ibnu Mas’ud berkata: ‘Demi Allah yang tidak ada sesembahan yang benar selain-Nya, tidak ada sesuatu yang lebih pantas untuk lama dipenjarakan dari pada lisan.”

8. Mu’arrifh Al-‘Ijli : “Ada satu hal yang aku terus mencarinya semenjak 10 tahun dan aku tidak berhenti untuk mencarinya.” Seseorang bertanya kepadanya: “Apakah itu wahai Abu Al-Mu’tamir?” Mua’arrif menjawab: “Diam dari segala hal yang tidak berfaidah bagiku.”

(Lihat Raudhatul ‘Uqala wa Nuzhatul Fudhala karya Abu Hatim Muhamad bin Hibban Al-Busti, hal. 37-42)

Buah Menjaga Lisan

Menjaga lisan jelas akan memberikan banyak manfaat. Di antaranya:

1. Akan mendapat keutamaan dalam melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Abu Hurairah Rad. meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 6090 dan Muslim no. 48)

2. Akan menjadi orang yang memiliki kedudukan dalam agamanya.

Dalam hadits Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam ketika ditanya tentang orang yang paling utama dari orang-orang Islam, beliau menjawab:

“(Orang Islam yang paling utama adalah) orang yang orang lain selamat dari kejahatan tangan dan lisannya.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 11 dan Muslim no. 42)

Asy-Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali mengatakan: “Hadits ini menjelaskan larangan mengganggu orang Islam baik dengan perkataan ataupun perbuatan.” (Bahjatun Nazhirin, 3/8)

3. Mendapat jaminan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam untuk masuk ke surga.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda dalam hadits dari Sahl bin Sa’d :

“Barangsiapa yang menjamin untukku apa yang berada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka aku akan menjamin baginya al-jannah (surga).” (HR. Al-Bukhari no. 6088)

Dalam riwayat Al-Imam At-Tirmidzi no. 2411 dan Ibnu Hibban no. 2546, dari shahabat Abu Hurairah Rad. , Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“Barangsiapa yang dijaga oleh Allah dari kejahatan apa yang ada di antara dua rahangnya dan kejahatan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka dia akan masuk surga.”

4. Allah akan mengangkat derajat-Nya dan memberikan ridha-Nya kepadanya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda dalam hadits dari Abu Hurairah Rad. :

“Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat dari apa yang diridhai Allah yang dia tidak menganggapnya (bernilai) ternyata Allah mengangkat derajatnya karenanya.” (HR. Al-Bukhari no. 6092)

Dalam riwayat Al-Imam Malik, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali dalam Bahjatun Nazhirin (3/11), dari shahabat Bilal bin Al-Harits Al-Muzani bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“Sesungguhnya seseorang berbicara dengan satu kalimat yang diridhai oleh Allah dan dia tidak menyangka akan sampai kepada apa (yang ditentukan oleh Allah), lalu Allah mencatat keridhaan baginya pada hari dia berjumpa dengan Allah.”

Demikianlah beberapa keutamaan menjaga lisan. Semoga kita diberi kemampuan oleh Allah untuk melaksanakan perintah-Nya dan perintah Rasul-Nya dan diberi kemampuan untuk mengejar keutamaan tersebut. 
Wallahu a’lam.

Dikutip dari http://asysyariah.com 
Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An-Nawawi, Judul :Lidah Tak Bertulang


adit-rakhilalya.blogspot.com
adit-rakhilpasha.blogspot.com

ADITYA RIZA PRADANA

BRAHUL DOT COM

ASSHIDDIQIYAH 06 SERPONG

Griya Suradita Indah

MALAM PUNCAK HUT RI KE-73 ( GSI RT 08 )

Murottal Al Quran Ali Abdur-Rahman al-Huthaify

aditya riza pradana

Gepeng Tea

Album Sings Legends 2016

LUCU DOT COM

Dangdut Sings Legends

Favorit