Minggu, 23 Oktober 2016

Gembok Lisanmu...


Tak hanya pintu dan gerbang yang butuh untuk digembok dan di kunci untuk menyelamatkan harta dan materi yang terkumpul tetapi justru yang paling layak untuk dikunci dan digembok ialah lisan untuk menjaga harta ketaatan dan pahala ibadah supaya ia tak menguap kelak hari kiamat ketika tegak mizan Alloh.

Karena hakekatnya lisan ialah layaknya mata uang yang memiliki dua sisi, sisi syurga dan sisi neraka, karena lisan terletak diantara keduanya tergantung yang keluar darinya, sehingga apabila lisan ketika dikuasai oleh hamba beriman layaknya lebah, antara yang keluar dan masuk selalu berisi penuh dengan kebaikan, tapi ketika lisan dimiliki oleh hamba miskin akhlaq dan ilmu maka layaknya lalat antara yang nasuk dan keluar ialah kotoran yang menjijikan

Diantara pusaran dosa lisan begitu beragam dan penuh variasi, dari mulai berdusta, hingga ghibah menjadi fitnah dan mengikuti prasangka yang dihembuskan syaithan sehingga menjadikan hati menghitam pekat tak lagi mencintai saudaranya karena iman ketaqwaan

Amirul mukminin Umar bin Khattab berkata,

“Janganlah sekali-kali kalian menafsirkan perkataan saudara kalian sesama orang mukmin dengan prasangka, kecuali yang baik-baik saja, selagi kamu masih mendapatkan penafsiran yang baik atas perkataannya.”

Perkataan ini disebutkan oleh ibnu Katsir dalam tafsirnya surat Al-Hujurat.

Abu Bakr bin Abdillah Al-Muzani sebagaimana disebutkan dalam biografinya dalam kitab At-Tahdzib wat Tahdzib. Beliau mengatakan,

“Jauhilah olehmu perkataan yang apabila kamu banar, engkau tidak mendapatkan pahalanya, namun jika salah, kamu mendapatkan dosanya, itulah buruk sangka kepada saudaramu sesama musim.”

Abu Qilabah Abdullah bin Zaid Al-Jarami, sebagimana diseutkan oleh Abu Nu’aim dalam kitab Al-Hilyah (2/285), bahwa beliau berkata,

“Apabila sampai kepadamu berita yang tidak engkau sukai mengenai saudaramu, maka carilah udzur untuknya sekuat kemampuanmu. Jika kamu tidak mendapatkan udzur untuknya, maka katakanlah pada dirimu, “Mungkin sauadaraku mempunyai alas an yang tidak aku ketahui"

 Sufyan bin Husain  berkata,

“Saya menyebut keburukan seseorang di dekat Iyyas bin Muawiyah, maka beliau menatapku seraya berkata, “Apakah kamu sudah pernah memerangi romawi?”

Saya menjawab, “Belum.” Beliau bertanya lagi, “Kalau negeri Cina, India atau Turki? Saya menjawab, “Belum.” Lantas beliau bekata, “Apakah kamu membiarkan Negara Romawi, Cina, India, dan Turki sedangkan kamu tidak membiarkan saudaramu sesama muslim selamat dari lisanmu?”

Sufyan berkata, “Maka setelah itu saya tidak pernah lagi mengulangi perkataan seperti itu.”  (Al-Bidayah wan Nihayah oleh Ibnu Katsir: 13/121)  

Alangkah bagus jawaban yang disampaikan oleh Iyyas bin Muawiyah ini.

Beliau adalah orang yang terkenal dengan kecerdasannya, dan jawaban beliau ini adalah salah satu contoh  kecerdasannya.

Abu Hatim bin Hibban Al-Busti dalam kitab Raudhatul Uqala (hal.131) mengatakan,

“YANG SEHARUSYA DILAKUKAN OLEH ORANG YANG BERAKAL ADALAH TIDAK MENYIBUKKAN DIRI DENGAN MENCARI-CARI AIB MANUSIA, TAPI HENDAKNYA IA MENYIBUKKAN DIRI DENGAN MELIHAT AIBNYA SENDIRI.


Barangsiapa yang sibuk melihat aib dirinya, maka badannya akan bisa rehat dan hatinya tidak akan merasa lelah.

*Dan semakin dia mengetahui aib dirinya, maka aib yang ada pada saudaranya akan semakin nampak kecil dalam pandangannya*.

Sebaliknya, barangsiapa yang sibuk dengan aib orang lain, maka hatinya akan menjadi buta dan badannya akan kelelahan*, bahkan dia tidak akan mampu meninggalkan sesuatu syang sebenarnya adalah aib bagi dirinya.”

Lisanmu dan tulisanmu, sudahkah memiliki gembok ?


(Oleh : Ustadz Oemar Mita Lc)

dikutip dari :
http://www.percikaniman.org/category/artikel-islam

S'moga Bermanfaat
http://adit-rakhilpasha.blogspot.co.id/

ADITYA RIZA PRADANA

BRAHUL DOT COM

ASSHIDDIQIYAH 06 SERPONG

Griya Suradita Indah

MALAM PUNCAK HUT RI KE-73 ( GSI RT 08 )

Murottal Al Quran Ali Abdur-Rahman al-Huthaify

aditya riza pradana

Gepeng Tea

Album Sings Legends 2016

LUCU DOT COM

Dangdut Sings Legends

Favorit



Kisah Semangkuk Bakmi..

Orangtua adalah manusia teristimewa dalam hidup semua orang. Tapi terkadang sang Anak tidak menyadari atau lupa akan hal tersebut. Entah karena kurang ilmu atau memang sedang alpa atas semua jasa ortu. Allah swt juga mengatur perikehidupan ortu dan anak didalam Alquran surat AlIsra ayat 23-24 :

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia"

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". 
Berikut ini adalah kisah yang bisa menjadi hikmah bagi kita semua..
****
Seorang anak bertengkar dengan ibunya dan meninggalkan rumah.
Saat berjalan tanpa tujuan ia baru sadar bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.
Ia melewati sebuah depot bakmi, ia lapar sekali, ingin makan semangkok bakmi. Pemilik bakmi melihat anak itu berdiri cukup lama didepan depotnya, lalu bertanya "Nak, apakah engkau ingin memesan bakmi ?"
"Ya, tapi aku tidak punya uang," jawab anak itu dengan malu-malu. "Tidak apa2, aku akan mentraktirmu, "jawab sipemilik depot.
Anak itu segera makan. Kemudian air matanya mulai berlinang. "Ada apa Nak ?" tanya pemilik depot. 
"Tidak apa2, aku hanya terharu karena seorang yang baru kukenal memberi aku semangkuk bakmi sedangkan ibuku telah mengusirku dari rumah. Kau seorang yang baru kukenal tapi begitu peduli padaku."

PEMILIK DEPOT ITU BERKATA "NAK, MENGAPA KAU BERPIKIR BEGITU...; RENUNGKAN HAL INI, AKU HANYA MEMBERIMU SERMANGKUK BAKMI & KAU BEGITU TERHARU, SEDANGKAN IBUMU TELAH MEMASAK BAKMI, NASI, DLL. SAMPAI KAMU DEWASA, HARUSNYA KAMU BERTERIMA KASIH KEPADANYA.."

Anak itu kaget mendengar hal tersebut. "Mengapa aku tidak berpikir tentang hal itu ?
Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal aku begitu berterima kasih, tapi terhadap ibuku yang memasak untukku selama ber-tahun2, aku tak pernah berterima kasih.
Anak itu segera menghabiskan bakminya lalu ia brgegas pulang. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah cemas.
Ketika melihat anaknya, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah "Nak.., kau sudah pulang, cepat masuk, aku telah menyiapkan makan malam."
Mendengar hal itu, si anak tidak dapat menahan tangisnya dan menangis dihadapan ibunya.

Kadang satu kesalahan, membuat kita begitu mudah melupakan kebaikan yang telah kita nikmati tiap hari.
Sekali waktu kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain untuk suatu pertolongan kecil yang kita terima. Nmun kepada orang yang sangat dekat dengan kita khsusnya orang tua, kita sering lupa untuk berterima kasih..

HIDUP ITU INDAH, KALAU KITA PANDAI BERSYUKUR DAN BERTERIMA KASIH.

dikutip dari :
http://www.percikaniman.org/category/artikel-islam

S'moga Bermanfaat
http://adit-rakhilpasha.blogspot.co.id/

ADITYA RIZA PRADANA

BRAHUL DOT COM

ASSHIDDIQIYAH 06 SERPONG

Griya Suradita Indah

MALAM PUNCAK HUT RI KE-73 ( GSI RT 08 )

Murottal Al Quran Ali Abdur-Rahman al-Huthaify

aditya riza pradana

Gepeng Tea

Album Sings Legends 2016

LUCU DOT COM

Dangdut Sings Legends

Favorit