Jumat, 18 Maret 2016

Tangis & Lisan


Betapapun kuatnya hati dan mata bertahan
Allah telah memberi kasih sayang kepada setiap hambanya,...
Ingatlah,...
Betapapun kuatnya tangis dan lisan
Dua - duanya tidak terlepas dari godaan syetan

Inilah peristiwa Rasulullah SAW 
mengingatkan " Umar Ibnul Khathab Ra disaat membentak para wanita
dan menyuruh mereka jangan menangis akan kematian Ruqayyah Ra.



ADITYA RIZA PRADANA

BRAHUL DOT COM

ASSHIDDIQIYAH 06 SERPONG

Griya Suradita Indah

MALAM PUNCAK HUT RI KE-73 ( GSI RT 08 )

Murottal Al Quran Ali Abdur-Rahman al-Huthaify

aditya riza pradana

Gepeng Tea

Album Sings Legends 2016

LUCU DOT COM

Dangdut Sings Legends

Favorit


SOMBONG


Kalau nyata
Harta,
Kedudukan
Dan Jabatan
Tidak dapat menangkis sakit
Nyatalah,.... 
Kita sepatutnya tidak berlaku sombong


ADITYA RIZA PRADANA

BRAHUL DOT COM

ASSHIDDIQIYAH 06 SERPONG

Griya Suradita Indah

MALAM PUNCAK HUT RI KE-73 ( GSI RT 08 )

Murottal Al Quran Ali Abdur-Rahman al-Huthaify

aditya riza pradana

Gepeng Tea

Album Sings Legends 2016

LUCU DOT COM

Dangdut Sings Legends

Favorit


Kamis, 17 Maret 2016

Menjaga Lisan dan Buah Hasilnya




Lisan (lidah) memang tak bertulang, sekali engkau gerakkan sulit untuk kembali pada posisi semula. Demikian berbahayanya lisan, hingga Allah dan Rasul-Nya mengingatkan kita agar berhati-hati dalam menggunakannya.
Dua orang yang berteman penuh keakraban bisa dipisahkan dengan lisan. Seorang bapak dan anak yang saling menyayangi dan menghormati pun bisa dipisahkan karena lisan. Suami istri yang saling mencintai dan saling menyayangi bisa dipisahkan dengan cepat karena lisan. Bahkan darah seorang muslim dan mukmin yang suci serta bertauhid dapat tertumpah karena lisan. Sungguh betapa besar bahaya lisan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang dibenci oleh Allah yang dia tidak merenungi (akibatnya), maka dia terjatuh dalam neraka Jahannam.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 6092)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Sesungguhnya seorang hamba apabila berbicara dengan satu kalimat yang tidak benar (baik atau buruk), hal itu menggelincirkan dia ke dalam neraka yang lebih jauh antara timur dan barat.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 6091 dan Muslim no. 6988 dari Abu Hurairah Rad. )
Keutamaan Menjaga Lisan

Memang lisan tidak bertulang. Apabila keliru menggerakkannya akan mencampakkan kita dalam murka Allah yang berakhir dengan neraka-Nya. Lisan akan memberikan ta’bir (mengungkapkan) tentang baik-buruk pemiliknya. Inilah ucapan beberapa ulama tentang bahaya lisan:


1. Anas bin Malik : “Segala sesuatu akan bermanfaat dengan kadar lebihnya, kecuali perkataan. Sesungguhnya berlebihnya perkataan akan membahayakan.”

2. Abu Ad-Darda’ : “Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang yaitu orang yang diam namun berpikir atau orang yang berbicara dengan ilmu.”

3. Al-Fudhail : “Dua perkara yang akan bisa mengeraskan hati seseorang adalah banyak berbicara dan banyak makan.”

4. Sufyan Ats-Tsauri : “Awal ibadah adalah diam, kemudian menuntut ilmu, kemudian mengamalkannya, kemudian menghafalnya lantas menyebarkannya.”

5. Al-Ahnaf bin Qais : “Diam akan menjaga seseorang dari kesalahan lafadz (ucapan), memelihara dari penyelewangan dalam pembicaraan, dan menyelamatkan dari pembicaraan yang tidak berguna, serta memberikan kewibawaan terhadap dirinya.”

6. Abu Hatim : “Lisan orang yang berakal berada di belakang hatinya. Bila dia ingin berbicara, dia mengembalikan ke hatinya terlebih dulu, jika terdapat (maslahat) baginya maka dia akan berbicara. Dan bila tidak ada (maslahat) dia tidak (berbicara). Adapun orang yang jahil (bodoh), hatinya berada di ujung lisannya sehingga apa saja yang menyentuh lisannya dia akan (cepat) berbicara. Seseorang tidak (dianggap) mengetahui agamanya hingga dia mengetahui lisannya.”

7. Yahya bin ‘Uqbah: “Aku mendengar Ibnu Mas’ud berkata: ‘Demi Allah yang tidak ada sesembahan yang benar selain-Nya, tidak ada sesuatu yang lebih pantas untuk lama dipenjarakan dari pada lisan.”

8. Mu’arrifh Al-‘Ijli : “Ada satu hal yang aku terus mencarinya semenjak 10 tahun dan aku tidak berhenti untuk mencarinya.” Seseorang bertanya kepadanya: “Apakah itu wahai Abu Al-Mu’tamir?” Mua’arrif menjawab: “Diam dari segala hal yang tidak berfaidah bagiku.”

(Lihat Raudhatul ‘Uqala wa Nuzhatul Fudhala karya Abu Hatim Muhamad bin Hibban Al-Busti, hal. 37-42)

Buah Menjaga Lisan

Menjaga lisan jelas akan memberikan banyak manfaat. Di antaranya:

1. Akan mendapat keutamaan dalam melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Abu Hurairah Rad. meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 6090 dan Muslim no. 48)

2. Akan menjadi orang yang memiliki kedudukan dalam agamanya.

Dalam hadits Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam ketika ditanya tentang orang yang paling utama dari orang-orang Islam, beliau menjawab:

“(Orang Islam yang paling utama adalah) orang yang orang lain selamat dari kejahatan tangan dan lisannya.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 11 dan Muslim no. 42)

Asy-Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali mengatakan: “Hadits ini menjelaskan larangan mengganggu orang Islam baik dengan perkataan ataupun perbuatan.” (Bahjatun Nazhirin, 3/8)

3. Mendapat jaminan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam untuk masuk ke surga.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda dalam hadits dari Sahl bin Sa’d :

“Barangsiapa yang menjamin untukku apa yang berada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka aku akan menjamin baginya al-jannah (surga).” (HR. Al-Bukhari no. 6088)

Dalam riwayat Al-Imam At-Tirmidzi no. 2411 dan Ibnu Hibban no. 2546, dari shahabat Abu Hurairah Rad. , Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“Barangsiapa yang dijaga oleh Allah dari kejahatan apa yang ada di antara dua rahangnya dan kejahatan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka dia akan masuk surga.”

4. Allah akan mengangkat derajat-Nya dan memberikan ridha-Nya kepadanya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda dalam hadits dari Abu Hurairah Rad. :

“Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat dari apa yang diridhai Allah yang dia tidak menganggapnya (bernilai) ternyata Allah mengangkat derajatnya karenanya.” (HR. Al-Bukhari no. 6092)

Dalam riwayat Al-Imam Malik, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali dalam Bahjatun Nazhirin (3/11), dari shahabat Bilal bin Al-Harits Al-Muzani bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“Sesungguhnya seseorang berbicara dengan satu kalimat yang diridhai oleh Allah dan dia tidak menyangka akan sampai kepada apa (yang ditentukan oleh Allah), lalu Allah mencatat keridhaan baginya pada hari dia berjumpa dengan Allah.”

Demikianlah beberapa keutamaan menjaga lisan. Semoga kita diberi kemampuan oleh Allah untuk melaksanakan perintah-Nya dan perintah Rasul-Nya dan diberi kemampuan untuk mengejar keutamaan tersebut. 
Wallahu a’lam.

Dikutip dari http://asysyariah.com 
Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An-Nawawi, Judul :Lidah Tak Bertulang


adit-rakhilalya.blogspot.com
adit-rakhilpasha.blogspot.com

ADITYA RIZA PRADANA

BRAHUL DOT COM

ASSHIDDIQIYAH 06 SERPONG

Griya Suradita Indah

MALAM PUNCAK HUT RI KE-73 ( GSI RT 08 )

Murottal Al Quran Ali Abdur-Rahman al-Huthaify

aditya riza pradana

Gepeng Tea

Album Sings Legends 2016

LUCU DOT COM

Dangdut Sings Legends

Favorit


Selasa, 09 Februari 2016

Doa Untuk Orang Sakit Ala Rasulullah Saw


Inilah doa untuk orang sakit yang diajarkan oleh rasulullah untuk bisa dilafalkan ketika kita sedang sakit. Tentunya, kita mulai berfikir bahwa sebenarnya apa kaitan antara doa dan sakit tersebut. Nah sebelum kita masuk di doa untuk orang sakit, maka ada baiknya kita membahas hubungan antara penyakit, obat dan doa.



Setiap Penyakit pasti bisa disembuhkan
Pola hidup dan kehidupan modern yang dijalani masyarakat dunia sekarang ternyata sangat mengkhawatirkan, tidak hanya bagi moral dan agama, tapi juga bagi kesehatan. Kemajuan yang diusungnya bukan mendatangkan kebaikan, tapi justru keburukan. Pola hidup yang materialistis misalnya, telah membuat ekosistem udara dan lingkungan menjadi terganggu yang berdampak pada munculnya penyakit gangguan pernapasan, semisal penyakit flu burung dan SARS. Sementara seks bebas, telah mendatangkan satu penyakit yang sampai sekarang belum ditemukan obatnya, yaitu HIV-AIDS. Atau pola hidup konsumtif, telah membuat masyarakat menderita penyakit komplikasi.

Penyakit, apapun nama dan jenisnya, pasti bisa disembuhkan. Hanya saja, barangkali manusia belum sanggup menemukan obat penyembuhnya. Sebab Rasulullah saw secara tegas telah menyatakan, setiap kali Allah Swt. menurunkan penyakit, pasti Dia menyertakan obatnya. Sebagaimana yang beliau sabdakan
” Setiap kali Allah menurunkann penayakit, pasti Dia menurrunkan pula penyembuhnyaa. Yang hanya diketahui oleh orang yang mmengetahuinya, dan diabaikan oleh orang yang tidakk mengetahuinya”.

Pernyataan Nabi Saw diatas bersifat umum yang mencakup segala macam penyakit, termasuk penyakit mematikan maupun penyakit-penyakit yang tidak bisa disembuhkan oleh para dokter, karena belum ditemukan obatnya, semisal HIV-AIDS, SARS, dan flu burung. Padahal, sebenarnya Allah Swt telah menurunkan obat penyembuh untuk penyakit-penyakit tersebut. Barangkali ALlah memberi petunjuk kepada manusia untuk menemukan obat penyakit-penyakit itu. Yang jelas, melalui RasulNya, Dia telah mengajari umat manusia supaya berusaha tanpa putus asa untuk menyembuhkan penyakit yang mereka derita. Tidak cukup hanya mendatangi dokter dan apotek, tapi yang lebih penting dari itu adalah berdoa sembari memohon kesembuhan kepada sang Khaliq. Sebab, dokter dan apoteker hanya manusia biasa yang bisa saja melakukan kesalahan diagnosa, sehingga jika obat yang diresepkan tidak tepat, bukan kesembuhan yang didapat, tapi kematian.

Doa Untuk Orang Sakit Ala Rasulullah Saw
Disinilah peran doa sangat dibutuhkan. Artinya, hanya bersandar pada obat saja tidak cukup. Tapi, juga harus dibarengi dengan doa kepada Allah Swt. Sebab dia yang menciptakan penyakit sekaligus obat penyembuhnya. Jika doa kita dikabulkan, dan Dia juga berkehendak untuk menyembuhkan, maka tidak ada satu pun penyakit yang tidak bisa di sembuhkan. Cukup banyak contoh kongkret yang membuktikan hal tersebut. Ada orang yang divonis dokter tidak bisa sembuh dari suatu penyakit, bisa sembuh total, berkat kesungguhannya dalam berdoa, memohon kesembuhan kepada-Nya.

Jadi anda tidak perlu khawatir, penyakit yang anda derita saat inipun pasti bisa sembuh, asal Anda mau bersungguh-sungguh berdoa memohon kesembuhan kepada Allah Swt., dengan menggunakan doa dan zikir yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw.

Kaidah Kunci Penyembuhan Rasulullah Saw.
Ibnul Qayyim sudah mengatakn bahwa penyakit itu ada dua macam: Penyakit badan dan penyakit hati, kedua-duanya disebutkan dalam Al-Quran:

“Dalam hati mreka ada penyakitt, lalu Allah menambahkan penyakittnya” (QS. AL-Baqarah 10).

Dia juga kemudian berfirman bahwa “Dan Supayaa orang-orang yang didalamm hatinya ada penyakitt dan orang-orang kafir (mengatakan), ‘Apakah yang dikehendakii Allah dengan bilangann ini sebagai perumpamaann”(QS. Al-Muddatstsir:31)

Sementara mengenai penyakit badan atau fisik, Allah Ta’ala berfirman, “Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak juga bagi orang pincang, serta tidak pula bagi orang sakit”(QS. an-Nuur 61).

Penyakit fisik ini disinggung berkenaan pelaksanaan ibadah haji, puasa, dan wudhu karena rahasia yang unik yang menjelaskan keagungan Al-Quran. Dan dengan berpegang padanya, orang yang memahami dan memikirkannya tidak lagi membutuhkan yang lain. Hal itu tidak lain karena kaidah pengobatan badan itu ada tiga:
1. Menjaga kesehatan
2. Menghindari penyakit, dan
3. Tidak mengonsumsi bahan-bahan yang dapat merusak kesehatan.

Nah, berdasarkan apa yang diterangkan diatas maka kita bisa memahami bahwa doa itu berperan untuk menyembuhkan orang sakit.

Doa untuk orang sakit
Adapun hadis yang mendukung bahwa doa digunakan dalam menyembuhkan untuk orang sakit, dimana diriwayatkan oleh Bukhari dan muslim:

“Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mmengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernahh meminta perlindungan kepada Allah untuk aanggota keluarganya. Beliau mmengusap dengan tangan kanannyaa dan berdoa”

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِهُ وأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

ALLAHUMMA RABBANNAASI ADZHIBIL BA’SA WASY FIHU. WA ANTAS SYAAFI, LAA SYIFAA-A ILLA SYIFAAUKA, SYIFAA-AN LAA YUGHAADIRU SAQOMAA

Artinya: “Ya Allah, Rabb manusia, hhilangkanlah kesusahan dan berillah dia kesembuhan, Engkau Zatt Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kkesembuhan kecuali kesembuhan ddari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggallkan penyakit lain” (HR Bukhari dan Muslim).

Di riwayat yang lainnya, sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim yaitu:

Dari Abu ‘Abdillah ‘Utsman bin Abil ‘Ash radhiyallahu ‘anhu, dia mengadukann kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang rasaa sakit yang ada pada dirinyaa. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkatta kepadanya: “Letakkannlah tanganmu di atas ttempat yang sakit dari tubuhmuu, lalu bacalah sebanyakk tiga kali


بِسْمِ اللهِ

BISMILLAH
Artinya: Dengan menyebutt nama Allah
kemudian bacalah sebanyakk tujuh kali:

أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

A’UUDZU BI ‘IZZATILLAHI WA QUDRATIHI MIN SYARRI MAA AJIDU WA UHAADZIRU
Artinya: “Aku berlindungg dengan keperkasaan Allah dan kekuasaann-Nya, dari kejelekan yang aku rrasakan dan yang aku khawatirrkan” (HR. Muslim)

Itulah cara rasulullah saw dalam berdoa untuk orang sakit, oleh karena itu jika anda sedang sakit atau memiliki keluarga yang sedang sakit maka cara diatas dapat digunakan, mudah-mudahan dengan cara doa untuk orang sakit diatas dan ditambah dengan kesungguhan anda dalam membacakan doa untuk orang sakit maka dengan izin Allah akan memberikan kesembuhan.

Mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat bagi kita semua, apalagi terkhusus pada orang sakit. Sekian dan terimakasih

ADITYA RIZA PRADANA

BRAHUL DOT COM

ASSHIDDIQIYAH 06 SERPONG

Griya Suradita Indah

MALAM PUNCAK HUT RI KE-73 ( GSI RT 08 )

Murottal Al Quran Ali Abdur-Rahman al-Huthaify

aditya riza pradana

Gepeng Tea

Album Sings Legends 2016

LUCU DOT COM

Dangdut Sings Legends

Favorit




Wassalam

02_2016
aditrakhilalya.blogspot.com
aditrakhilpasha.blogspot.com

Jumat, 29 Januari 2016

IDRIS SARDI - Mustofa




ADITYA RIZA PRADANA

BRAHUL DOT COM

ASSHIDDIQIYAH 06 SERPONG

Griya Suradita Indah

MALAM PUNCAK HUT RI KE-73 ( GSI RT 08 )

Murottal Al Quran Ali Abdur-Rahman al-Huthaify

aditya riza pradana

Gepeng Tea

Album Sings Legends 2016

LUCU DOT COM

Dangdut Sings Legends

Favorit


IDRIS SARDI - Ya Rasulullah




ADITYA RIZA PRADANA

BRAHUL DOT COM

ASSHIDDIQIYAH 06 SERPONG

Griya Suradita Indah

MALAM PUNCAK HUT RI KE-73 ( GSI RT 08 )

Murottal Al Quran Ali Abdur-Rahman al-Huthaify

aditya riza pradana

Gepeng Tea

Album Sings Legends 2016

LUCU DOT COM

Dangdut Sings Legends

Favorit


IDRIS SARDI - Astaghfirullah




ADITYA RIZA PRADANA

BRAHUL DOT COM

ASSHIDDIQIYAH 06 SERPONG

Griya Suradita Indah

MALAM PUNCAK HUT RI KE-73 ( GSI RT 08 )

Murottal Al Quran Ali Abdur-Rahman al-Huthaify

aditya riza pradana

Gepeng Tea

Album Sings Legends 2016

LUCU DOT COM

Dangdut Sings Legends

Favorit