Rabu, 15 Agustus 2012
Minggu, 12 Agustus 2012
Man Jadda Wajada
Senin, 30 Juli 2012
Jagalah Hati
ADITYA RIZA PRADANA
BRAHUL DOT COM
ASSHIDDIQIYAH 06 SERPONG
Griya Suradita Indah
MALAM PUNCAK HUT RI KE-73 ( GSI RT 08 )
Murottal Al Quran Ali Abdur-Rahman al-Huthaify
aditya riza pradana
Gepeng Tea
Album Sings Legends 2016
LUCU DOT COM
Dangdut Sings Legends
Favorit
JAGALAH HATI
JAGALAH HATI JANGAN KAU KOTORI
JAGALAH HATI LENTERA HIDUP INI
JAGALAH HATI JANGAN KAU NODAI
JAGALAH HATI CAHAYA ILAHI
Bila hati kian bersih pikiranpun akan jernih
Semangat hidup nan gigih prestasi mudah dirahih
Namun bila hati keruh batin selalu gemuruh
Seakan dikejar musuh dengan Alloh kian jauh
Bila hati kian suci tak ada yang tersakiti
Pribadi menawan cirri mukmin sejati
Namun bila hati busuk pikiran jahat merasuk
Akhlak kian terpuuk jadi makhluk terkutuk
Bila hati kian lapang hidup sempit terasa senang
Walau kesulitan dating dihadapi dengan tenang
Tapi bila hati sempit segalanya jadi rumit
Seakan terus menghimpit lahir batin terasa sakit
ADITYA RIZA PRADANA
BRAHUL DOT COM
ASSHIDDIQIYAH 06 SERPONG
Griya Suradita Indah
MALAM PUNCAK HUT RI KE-73 ( GSI RT 08 )
Murottal Al Quran Ali Abdur-Rahman al-Huthaify
aditya riza pradana
Gepeng Tea
Album Sings Legends 2016
LUCU DOT COM
Dangdut Sings Legends
Favorit
Sabtu, 28 Juli 2012
Bersyukur . . .
Banyak orang bersyukur atas nikmat yang besar, tetapi sangat jarang orang bersyukur atas nikmat yang mereka anggap kecil atau sedikit. Padahal sesungguhnya tidaklah ada nikmat yang kecil dari Allah, kebodohan dan persepsi manusia sajalah yang membuat nikmat tersebut tidak disyukuri.
Ada sebuah cerita hikmah.....:
Suatu ketika Ahsyan sedang duduk di rumahnya, tiba-tiba datang temannya mengeluh dan meminta pertolongan.
“Wahai Ahsyan,” kata orang itu. “aku memiliki rumah yang sempit, aku tidak kerasan tinggal di rumah tersebut. Tolong aku agar rumahku menjadi luas,”
Kemudian Ahsyan menyuruh orang itu pulang dan memasukan 5 ekor kambing ke dalam rumahnya.
Besoknya orang itu datang lagi dan berkata, “wahai Ahsyan, rumahku menjadi tambah sempit karena kambing-kambing itu”
Kemudian Ahsyan kembali menyuruh orang itu pulang dan menyuruhnya memasukan 5 ekor unta. Dengan wajah penuh keheranan orang itu pulang dan menuruti apa yang suruh Ahsyan.
Besoknya orang itu kembali lagi dengan wajah sangat marah.
“ Ahsyan, sekarang aku tidak bisa tidur, aku terhimpit oleh binatang ternak. Aku hanya bisa berdiri mematung di tumahku,”
“Pulanglah,” jawab Ahsyan. “Lalu keluarka semua binatang ternak itu dari rumahmu.”
Besoknya orang itu kembali dengan wajah berseri-seri, “Alhamdulillah, sekarang rumahku menjadi sangat luas sekali, aku bisa tenang tiduran dan melakukan apapun di rumahku,” kata orang itu dengan penuh semangat.
Padahal rumahnya tak berubah, apalagi bertambah luas secara fisik dari sebelumnya.
Apa relevansinya cerita itu dengan ibadah Ramadhan yang kita laksanakan?
Dengan ramadhan ini rupanya Allah sedang mendidik kita untuk bisa lebih bersyukur dengan nikmat yang kita peroleh. Segelas air bahkan bergelas-gelas air yang kita minum setiap harinya, atau bergalon-galon air yang kita minum tiap bulannya, jarang atau bahkan tidak pernah kita bersyukur, bahkan mungkin kita tidak menyadari kalau itu adalah sebuah nikmat dari Allah.
Tapi saat kita diterpa dahaga dan lapar karena berpuasa, segelas air saat berbuka terasa sangat nikmat sekali membasahi kerongkongan. Baru pada saat itu kita merasakan akan nikmat Allah dalam segelas air tersebut, padahal di hari biasa kita kerap mengabaikannya.
Lalu bagaimanakah cara kita bersyukur pada Allah?
Para ulama mengemukakan tiga cara bersyukur kepada Allah.
Pertama, bersyukur dengan hati nurani. Untuk itu, orang yang bersyukur dengan hati nuraninya sebenarnya tidak akan pernah mengingkari banyaknya nikmat Allah.
Kedua, bersyukur dengan ucapan. Lidahlah yang biasa melafalkan kata-kata. Ungkapan yang paling baik untuk menyatakan syukur kita kepada Allah adalah hamdalah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, ”Barangsiapa mengucapkan subhana Allah, maka baginya 10 kebaikan. Barangsiapa membaca la ilaha illa Allah, maka baginya 20 kebaikan. Dan, barangsiapa membaca alhamdu li Allah, maka baginya 30 kebaikan.”
Ketiga, bersyukur dengan perbuatan, yang biasanya dilakukan anggota tubuh. Tubuh yang diberikan Allah kepada manusia sebaiknya dipergunakan untuk hal-hal yang positif. Menurut Imam al-Ghazali, ada tujuh anggota tubuh yang harus dimaksimalkan untuk bersyukur. Antara lain, mata, telinga, lidah, tangan, perut, kemaluan, dan kaki.
Semoga dengan ramadhan semua bagai shahruttarbiyah atau bulan pendidikan bisa membuat kita menjadi insan yang bersyukur atas nikmat lahiriah maupun batiniah.
wallahu ‘alam
Ramadhan 1433 H
@bidin
Ada sebuah cerita hikmah.....:
Suatu ketika Ahsyan sedang duduk di rumahnya, tiba-tiba datang temannya mengeluh dan meminta pertolongan.
“Wahai Ahsyan,” kata orang itu. “aku memiliki rumah yang sempit, aku tidak kerasan tinggal di rumah tersebut. Tolong aku agar rumahku menjadi luas,”
Kemudian Ahsyan menyuruh orang itu pulang dan memasukan 5 ekor kambing ke dalam rumahnya.
Besoknya orang itu datang lagi dan berkata, “wahai Ahsyan, rumahku menjadi tambah sempit karena kambing-kambing itu”
Kemudian Ahsyan kembali menyuruh orang itu pulang dan menyuruhnya memasukan 5 ekor unta. Dengan wajah penuh keheranan orang itu pulang dan menuruti apa yang suruh Ahsyan.
Besoknya orang itu kembali lagi dengan wajah sangat marah.
“ Ahsyan, sekarang aku tidak bisa tidur, aku terhimpit oleh binatang ternak. Aku hanya bisa berdiri mematung di tumahku,”
“Pulanglah,” jawab Ahsyan. “Lalu keluarka semua binatang ternak itu dari rumahmu.”
Besoknya orang itu kembali dengan wajah berseri-seri, “Alhamdulillah, sekarang rumahku menjadi sangat luas sekali, aku bisa tenang tiduran dan melakukan apapun di rumahku,” kata orang itu dengan penuh semangat.
Padahal rumahnya tak berubah, apalagi bertambah luas secara fisik dari sebelumnya.
Apa relevansinya cerita itu dengan ibadah Ramadhan yang kita laksanakan?
Dengan ramadhan ini rupanya Allah sedang mendidik kita untuk bisa lebih bersyukur dengan nikmat yang kita peroleh. Segelas air bahkan bergelas-gelas air yang kita minum setiap harinya, atau bergalon-galon air yang kita minum tiap bulannya, jarang atau bahkan tidak pernah kita bersyukur, bahkan mungkin kita tidak menyadari kalau itu adalah sebuah nikmat dari Allah.
Tapi saat kita diterpa dahaga dan lapar karena berpuasa, segelas air saat berbuka terasa sangat nikmat sekali membasahi kerongkongan. Baru pada saat itu kita merasakan akan nikmat Allah dalam segelas air tersebut, padahal di hari biasa kita kerap mengabaikannya.
Lalu bagaimanakah cara kita bersyukur pada Allah?
Para ulama mengemukakan tiga cara bersyukur kepada Allah.
Pertama, bersyukur dengan hati nurani. Untuk itu, orang yang bersyukur dengan hati nuraninya sebenarnya tidak akan pernah mengingkari banyaknya nikmat Allah.
Kedua, bersyukur dengan ucapan. Lidahlah yang biasa melafalkan kata-kata. Ungkapan yang paling baik untuk menyatakan syukur kita kepada Allah adalah hamdalah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, ”Barangsiapa mengucapkan subhana Allah, maka baginya 10 kebaikan. Barangsiapa membaca la ilaha illa Allah, maka baginya 20 kebaikan. Dan, barangsiapa membaca alhamdu li Allah, maka baginya 30 kebaikan.”
Ketiga, bersyukur dengan perbuatan, yang biasanya dilakukan anggota tubuh. Tubuh yang diberikan Allah kepada manusia sebaiknya dipergunakan untuk hal-hal yang positif. Menurut Imam al-Ghazali, ada tujuh anggota tubuh yang harus dimaksimalkan untuk bersyukur. Antara lain, mata, telinga, lidah, tangan, perut, kemaluan, dan kaki.
Semoga dengan ramadhan semua bagai shahruttarbiyah atau bulan pendidikan bisa membuat kita menjadi insan yang bersyukur atas nikmat lahiriah maupun batiniah.
wallahu ‘alam
ADITYA RIZA PRADANA
BRAHUL DOT COM
ASSHIDDIQIYAH 06 SERPONG
Griya Suradita Indah
MALAM PUNCAK HUT RI KE-73 ( GSI RT 08 )
Murottal Al Quran Ali Abdur-Rahman al-Huthaify
aditya riza pradana
Gepeng Tea
Album Sings Legends 2016
LUCU DOT COM
Dangdut Sings Legends
Favorit
Ramadhan 1433 H
@bidin
Jumat, 06 Juli 2012
WALLPAPER
ADITYA RIZA PRADANA
BRAHUL DOT COM
ASSHIDDIQIYAH 06 SERPONG
Griya Suradita Indah
MALAM PUNCAK HUT RI KE-73 ( GSI RT 08 )
Murottal Al Quran Ali Abdur-Rahman al-Huthaify
aditya riza pradana
Gepeng Tea
Album Sings Legends 2016
LUCU DOT COM
Dangdut Sings Legends
Favorit
Minggu, 01 Juli 2012
Etika Memberi Nama & Arti Nama Dalam Islam
Nama adalah ciri atau tanda,
maksudnya adalah orang yang diberi nama dapat mengenal dirinya atau dikenal
oleh orang lain. Dalam Al-Qur’anul Kariim disebutkan;
يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ
بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَى لَمْ نَجْعَل لَّهُ مِن قَبْلُ سَمِيًّا (7) سورة مريم
“Hai Zakaria, sesungguhnya Kami
memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya,
yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia”
(QS. Maryam: 7).
Dan hakikat pemberian nama kepada
anak adalah agar ia dikenal serta memuliakannya. Oleh sebab itu para ulama
bersepakat akan wajibnya memberi nama kapada anak laki-laki dan perempuan 1).
Oleh sebab itu apabila seseorang tidak diberi nama, maka ia akan menjadi
seorang yang majhul (=tidak dikenal) oleh masyarakat.
Waktu Pemberian Nama
Telah datang sunnah dari Nabi
shalallahu ‘alaihi wa sallam tentang waktu pemberian nama, yaitu:
Memberikan nama kepada anak pada
saat ia lahir.
Memberikan nama kepada anak pada
hari ketiga setelah ia lahir.
Memberikan nama kepada anak pada
hari ketujuh setelah ia lahir.
Pemberian Nama Kepada Anak Adalah
Hak (Kewajiban) Bapak.
Tidak ada perbedaan pendapat
bahwasannya seorang bapak lebih berhak dalam memberikan nama kepada anaknya dan
bukan kepada ibunya. Hal ini sebagaimana telah tsabit (=tetap) dari para
sahabat radhiallahu ‘anhum bahwa apabila mereka mendapatkan anak maka mereka
pergi kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam agar Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa sallam memberikan nama kepada anak-anak mereka. Hal ini menunjukkan
bahwa kedudukan bapak lebih tinggi daripada ibu.
Nasab Anak Kepada Bapak Bukan Kepada
Ibu
Sebagaimana hak memberikan nama
kepada anak, maka seorang anakpun bernasab kepada bapaknya bukan kepada ibunya,
oleh sebab itu seorang anak akan dipanggil: Fulan bin Fulan, bukan Fulan bin
Fulanah.
Allah Ta’ala berfirman:
ادْعُوهُمْ لِآبَائِهِمْ (5) سورة
الأحزاب
Panggilah mereka (anak-anak angkat
itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka…” (QS. Al-Ahzab: 5)
Oleh karena itu manusia pada hari
kiamat akan dipanggil dengan nama bapak-bapak mereka: Fulan bin fulan. Hal ini
sebagaimana diterangkan dalam hadits dari Ibnu ‘Umar radhiallahu ‘anhuma dari
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam 2).
Memilih Nama Terbaik Untuk Anak
Kewajiban bagi seorang bapak adalah
memilih nama terbaik bagi anaknya, baik dari sisi lafadz dan maknanya, sesuai
dengan syar’iy dan lisan arab. Kadangkala pemberian nama kepada seorang anak
baik adab dan diterima oleh telinga/pendangaran akan tetapi nama tersebut tidak
sesuai dengan syari’at.
Tata Tertib Pemberian Nama Seorang
Anak
Disukai Memberikan Nama Kepada
Seorang Anak Dengan Dua Suku Kata, misal Abdullah, Abdurrahman. Kedua nama ini
sangat disukai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagaimana diterangkan oleh Nabi
Shalallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud dll.
Kedua nama ini menunjukkan penghambaan kepada Allah Azza wa Jalla. Dan sungguh
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan nama kepada anak
pamannya (Abbas radhiallahu ‘anhu), Abdullah radhiallahu ‘anhuma. Kemudian para
sahabat radhiallahu ‘anhum terdapat 300 orang yang kesemuanya memiliki nama
Abdullah. Dan nama anak dari kalangan Anshor yang pertama kali setelah hijrah
ke Madinah Nabawiyah adalah Abdullah bin Zubair radhiallahu ‘anhuma.
Disukai Memberikan Nama Seorang Anak
Dengan Nama-nama Penghambaan Kepada Allah Dengan Nama-nama-Nya Yang Indah
(Asma’ul Husna), misal: Abdul Aziz, Abdul Ghoniy dll. Dan orang yang pertama
yang menamai anaknya dengan nama yang demikian adalah sahabat Ibn Marwan bin
Al-Hakim. Sesungguhnya orang-orang Syi’ah tidak memberikan nama kepada
anak-anak mereka seperti hal ini, mereka mengharamkan diri mereka sendiri
memberikan nama anak mereka dengan Abdurrahman sebab orang yang telah membunuh
‘Ali bin Abi Tholib adalah Abdurrahman bin Muljam.
Disukai Memberikan Nama Kepada
Seorang Anak Dengan Nama-nama Para Nabi. Para ulama sepakat akan
diperbolehkannya memberikan nama dengan nama para nabi3).Diriwayatkan dari
Yusuf bin Abdis Salam, ia berkata:”Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam
memberikan nama kepadaku Yusuf” (HR. Bukhori –dalam Adabul Mufrod-; At-Tirmidzi
–dalam Asy-Syama’il-). Berkata Ibnu Hajjar Al-Asqolaniy: Sanadnya Shohih. Dan
seutama-utamanya nama para nabi adalah nama nabi dan rasul kita Muhammad bin
Abdillah shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Para ulama berbeda pendapat tentang boleh
atau tidaknya penggabungan dua nama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam
dengan nama kunyahnya, Muhammad Abul Qasim. Berkata Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah
rahimahullah:”Dan yang benar adalah pemberian nama dengan namanya (yakni
Muhammad, pent) adalah boleh. Sedangkan berkunyah dengan kunyahnya adalah
dilarang dan pelarangan menggunakan kunyahnya pada saat beliau shalallahu
‘alaihi wa sallam masih hidup lebih keras dan penggabungan antara nama dan
kunyah beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam juga terlarang”4).
Memberikan Nama Kepada Seorang Anak
Dengan Nama-nama Orang Sholih Dari Kalangan Kaum Muslimin.Telah tsabit dari
hadits Mughiroh bin Syu’bah radhiallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa
sallam, ia bersabda: أنهم كانوا يسمون بأسماء أنبيائهم والصالحين (رواه مسلم).
“Sesungguhnya mereka memberikan nama (pada anak-anak mereka) dengan nama-nama
para nabi dan orang-orang sholih” (HR. Muslim).’
Kemudian para sahabat Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah penghulunya orang-orang sholih bagi umat
ini dan demikian juga orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari
akhir.
Para sahabat Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa sallam memandang bahwa hal ini adalah baik, oleh karena itu sahabat
Zubair bin ‘Awan radhiallahu ‘anhu memberikan nama kepada anak-anaknya –jumlah
anaknya 9 orang- dengan nama-nama sahabat yang syahid pada waktu perang Badr,
missal: Abdullah,’Urwah, Hamzah, Ja’far, Mush’ab, ‘Ubaidah, Kholid, ‘Umar, dan
Mundzir.
Syarat-syarat Dalam Pemberian Nama
Nama tersebut menggunakan bahasa
arab.
Nama tersebut dibangun dengan makna
yang baik secara bahasa dan syari’at. Oleh karenanya dengan adanya syarat ini
tidak boleh menggunakan nama-nama yang haram atau makruh baik dalam segi lafadz
ataupun maknanya. Oleh karena itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam
merubah nama-nama yang jelek menjadi nama-nama yang baik dari segi lafadz dan
maknanya.
Nama-nama yang Diharamkan
Kaum muslimin telah bersepakat
terhadap haramnya penggunaan nama-nama penghambaan kepada selain Allah Ta’ala
baik dari matahari, patung-patung, manusia atau selainnya, missal: Abdur Rasul
(=hambanya Rasul), Abdun Nabi (=hambanya Nabi) dll. Sedangkan selain nama Nabi
shalallahu ‘alaihi wa sallam, misal: Abdul ‘Izza (=hambanya Al-‘Izza (nama
patung/berhala), Abdul Ka’bah (=hambanya Ka’bah), Abdus Syamsu (=hmabanya Matahari)
dll.
Memberi nama dengan nama-nama Allah
Tabaroka wa Ta’ala, misal: Rahim, Rahman, Kholiq dll.
Memberi nama dengan nama-nama asing
atau nama-nama orang kafir.
Memberi nama dengan nama-nama
patung/berhala atau sesembahan selain Allah Ta’ala, misal: Al-Lat, Al-‘Uzza
dll.
Memberi nama dengan nama-nama asing
baik yang berasal dari Turki, Faris, Barbar dll.
Setiap nama yang memuji (tazkiyyah)
terhadap diri sendiri atau berisi kedustaan. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda; ن أخنع إسم عند الله رجل تسمى ملك الأملاك (رواه البخاري؛ مسلم
“Sesungguhnya nama yang paling dibenci oleh Allah adalah seseorang yang bernama
Malakul Amlak (=rajanya diraja)” (HR. Bukhori; Muslim).
Memberi nama dengan nama-nama
Syaithon, misal: Al-Ajda’ dll.
Nama-nama Yang Dimakruhkan
Dimakruhkan memberi nama anak dengan
nama-nama orang fasiq, penzina dll.
Dimakruhkan memberi nama anak dengan
nama perbuatan-perbuatan jelek atau perbuatan-perbuatan maksiat.
Dimakruhkan memberi nama anak dengan
nama para pengikut Fir’un, misal: Fir’un, Qarun, Haman.
Dimakruhkan memberi nama anak dengan
nama-nama hewan yang telah dikenal akan sifat-sifat jeleknya, misal: Anjing,
keledai dll.
Dimakruhkan memberi nama anak dengan
Ism, mashdar, atau sifat-sifat yang menyerupai terhadap lafzdz “agama” (الدين)
, dan lafadz “Islam” (الإسلام), misal: Nurruddin, Dliyauddin, Saiful Islam dll.
Dimakruhkan memberi nama ganda5),
misal: Muhammad Ahmad, Muhammad Sa’id dll.
Para ulama memakruhkan memberi nama
dengan nama-nama surat dalam Al-Qur’an, misal: Thoha, Yasin dll.
Jalan Keluar Dari Pemberian
Nama-nama Yang Diharamkan Dan Yang Dimakruhkan
Jalan keluar dari kedua hal ini
adalah merubah nama-nama tersebut dengan nama-nama yang disukai (mustahab) atau
yang diperbolehkan secara syar’i. Dan untuk merubah nama ini kita dapat
mendatangi kementrian/depertemen yang mengurusi masalah ini.6)
Sesungguhnya Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa sallam merubah nama-nama yang mengandung makna kesyirikan kepada
Allah kepada nama-nama Islamiy, dari nama-nama kufur kepada nama-nama imaniyah.
Diriwayatkan dari ‘Aisyah
radhaiallahu ‘anha, ia berkata:
كان رسول الله صلى الله عليه و سلم
يغير الإسم القبيح إلى الإسم الحسن (رواه الترمذي).
Sesungguhnya Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa sallam merubah nama-nama yang jelek menjadi nama-nama yang baik”
(HR. AT-Tirmidzi).
Demikianlah Nabi shalallahu ‘alaihi
wa sallam merubah nama-nama yang jelek dengan nama-nama yang baik, seperti
beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam merubah nama Syihab menjadi Hisyam dll.
Demikian juga kita mesti merubah nama-nama yang buruk menjadi nama-nama yang
baik, misal: Abdun Nabi menjadi Abdul Ghoniy, Abdur Rasul menjadi Abdul Ghofur,
Abdul Husain menjadi Abdurrahman dll.
Maraji’:
Tasmiyah Al-Maulud, karya:
Asy-Syaikh Bakr Abdullah Abu Zaid
Catatan Kaki:
1) Marotib Al-Ijma’, hal: 154. Oleh
Ibn Hazm.
2) Lihat Shahih Bukhori, bab: Maa
Yad’u An-Naas Bi abaihim.
3) Lihat Syarh Shahih Muslim 8/437.
Imam An-Nawawi rahimahullah; Marotib Al-Ijma’, hal: 154-155.
4) Zaadul Ma’ad, 2/347. Ibnul Qoyyim
Al-Jauziyyah rahimahullah.
5) Maksudnya adalah memberikan nama
anak dengan dua nama, yang mana nama tersebut terdapat dalam satu orang. Misal
Muhammad Ahmad, nama Muhammad dan Ahmad dimiliki oleh satu orang, dan Ahmad
bukanlah nama bapaknya,pent.
6) Untuk di sini (Kuwait) kita dapat
mendatangi Mahkamah,
Nama islam untuk nama bayi Islam
anda mempunyai arti penting. Pemilihana nama bayi islam yang merupakan anugrah
Allah telah di mendapat tuntunan nabi. Nama Islamadalah do’a dan untuk itu nama
nama bayi islam anda selayaknya mendapatkan perhatian. Anda dapat mendownload
daftar 853 nama islam untuk nama bayi islam anda melalui link di blog ini.
Mudah2an nama untuk buah hati anda menjadi do’a yang makbul. Sebelum memilih
nama bayi islam anda ada beberapa panduan memilih nama bayi islam
1. Sebaik-baik nama adalah ‘Abdullah
dan ‘Abdurrahman (Al-Hadits)
2. Nama yang paling sesuai adalah
Ĥarits dan Hammam (Al-Hadits)
3. Nama yang paling buruk adalah
Ĥarb dan Murrah (Al-Hadits)
4. Dilarang menggunakan nama Barrah (Al-Hadits)
5. Dilarang menggunakan nama-nama
yang berarti buruk
6. Dilarang menggunakan nama
sesembahan selain Allah, seperti ‘Abdul Ka’bah, dll
6. Dilarang menggunakan Asmaa-ul
Husnaa jika tidak memakai ‘Abdu di depannya
7. Dilarang menggunakan nama-nama
malaikat
8. Dilarang menggunakan nama-nama
menyerupai orang-orang di luar Islam
9. Dianjurkan tidak menggunakan
nama-nama yang terlalu panjang. Kebanyakan nama-nama bayi di zaman Nabi SAW
hanya terdiri dari 1 kata saja
10. Karena nama bayi Islam dalam bahasa
Arab, dianjurkan untuk memilih nama yang mengandung huruf-huruf Arab yang mudah
diucapkan oleh lisan Indonesia secara benar, sehingga tidak merubah arti nama
tersebut.
Anda bisa mencari literatur lain
untuk memperkuat panduan memilih nama bayi islam diatas karena pasti ada
pendapat yang berbeda, silahkan tetapkan niat anda.
NAMA BAYI LAKI-LAKI
Aid, yang Kembali
Abbas, Paman Nabi2
Abdul Alim, Hamba yang Maha Tahu
Abdul Ally, Hamba yang Maha Tinggi
Abdul Azhim, Hamba yang Maha Agung
Abdul Aziz, Hamba yang Maha Kuat
Abdul Bari, Hamba yang Maha Pencipta
Abdul Basits, Hamba yang Maha
Meluaskan
Abdul Fatah, Hambata yang Maha
Membuka Rizki
Abdul Ghaffar, Hamba yang Maha
Pengampun
Abdul Ghani, Hamba yang Mahakaya
Abdul Hadi, Hamba yang Maha Memberi
Petunjuk
Abdul Hafizh, Hamba yang Maha
Menetapkan Hukum
Abdul Hakim, Hamba yang Maha
Bijaksana
Abdul Halim, Hamba yang Maha Lembut
Abdul Hamid, Hamba yang Maha Terpuji
Abdul Haq, Hamba yang Maha Benar
Abdul Hasib, Hamba yang Maha
Penghitung
Abdul Jabar, Hamba yang Mahaperkasa
Abdul Jalil, Hamba yang Mahaluhur
Abdul Karim, Hamba yang Maha Pemurah
Abdul Khaliq, Hamba yang Maha
Pencipta
Abdul Latief, Hamba yang Maha
Lembah-lembut
Abdul Majid, Hamba yang Maha Mulia
Abdul Matin, Hamba yang Maha Perkasa
Abdul Mu’iz, Hamba yang maha Pemberi
Kemuliaan
Abdul Muhaimin, Hamba yang Maha
Penjaga
Abdul Muhsin, Hamba yang Maha Baik
Abdul Qadir, Hamba yang Maha Kuasa
Abdul Qahhar, Hamba yang Maha
Penakluk
Abdul Quddus, Hamba yang Maha suci
Abdul Wahhab, Hamba yang Maha
Pemberi
Abdul Wahid, Hamba yang Maha esa
Abdullah, Hamba Allah
Abdun Nasir, Hamba yang Maha
Penolong
Abdur Rauf, Hamba yang Maha Pengasih
Abdur Rafi, Hamba yang Maha
Pengangkat
Abdur Rahim, Hamba yang Maha
Penyayang
Abdur Rahman, Hamba yang Maha
Pengasih
Abdur Rasyid, Hamba yang Maha pandai
Abdur Rauf, Hamba yang Maha
Penyayang
Abdur Razaq, Hamba yang Maha Memberi
Rizki
Abdus Salam, Hamba yang Maha
Sejahtera
Abdus Shabir, Hamba yang Maha
Penyabar
Abdus Syakur, Hamba yang Maha
Berterima kasih
Abdut Tawwab, Hamba yang Maha Penerima
Abid, Ahli Ibadah
Adib, Beradab
Adil, Yang Adil
Adnan, Mendiami, menempati
Ady, Kaum yang bersiap perang
Afif, Selamat dari Kehinaan
Ahmad, Memuji
Ali, Nama Khalifah keempat
Alif, Lemah Lembuh
Alim, Pandai
Allam, Banyak Ilmu
Alwan, Tinggi
Aly, Mulia
Amin, yang dapat dipercaya
Amir, Raja, Pemimpin
Ammar, Kuat imannya
Amru, Kehidupan
Anis, Ramah
Anwar, Bercahaya
Aqil, Paham
Arif, Yang tahu
Arkan, Kemuliaan
As’ad, Lebih Bahagia
Ashim, Yang memelihara Diri
Asyam, Pemimpin yang Mulia
Asyraf, lebih Mulia
Asyur, Hari ke-10 Bulan Muharam
Atha, Rizki
Athif, Orang yang lemah lembut
Atiq, Mulia
Ayub, Nama Nabi
Azhar, bercahaya
Aziz, yang perkasa
Azzam, berkemauan keras
Badar, Bulan Purnama
Badrani, 2 bulan Purnama
Bahij, yang cerita, tampan,
pemandangan yang elok
Bahir, yang mengalahkan
Bahy, Tampan dan bermata indah
Bandar, Pelabuhan
Bari’, Terjaga dari perbuatan dosa
dan aib
Barraq, Berkilauan
Basil, Pemberani
Basman/Bassam, yang banyak senyum
Basyir, berita gembira
Bilal, Nama sahabat
Burhan, Penjelasan
Daffa’, Banyak memiliki pertahanan
diri
Dany, Dekat
Daris, Pembaca
Darwisy, Yang banyak beribadah
Dary, Arif bijaksana
Daud, Nama Nabi
Dhahy, Tempat yang terang
Dhaif, Tamu
Dhawy, Bersinar
Dhafi, yang lebar rambutnya
Daifullah, Tamu Allah
Dhiya, Sinar/Cahaya
Dzahab, emas
Dzakir, yang kuat daya ingatnya
Dzakwan, Sangat cerdas
Dzaky, cerdas, pandai
Dzamar, sesuatu yang harus
dipertahankan
Dzikra, Peringatan
Fadhal, kebaikan
Fadhil, Yang berbudi
Fadi, Yang menebus
Fadlal, Keutamaan
Fadlil, Yang Utama
Faishal, Hakim
Fakhir, Bagus
Falih, Lurus
Fallah, Kemenangan
Farhan, Kesenangan / kebahagiaan
Fari’, Perawakan tinggi
Farid, satu-satunya, tiada
bandingnya
Faris, Pemburu
Farras, Cerdas
Farruq, Yang membedakan antara hak
dan batil
Fathin, Cerdas
Fatih, Penakluk
Fauzan, Keberuntungan
Fawa, Kemenangan / Keberhasilan
Fuad, Hati
Ghali/Ghaly, Mahal / Berharga
Ghalib, yang menang
Habib, Yang terkasih
Hadi, Yang menunjukkan
Hadzal, Yang berjalan dgn cepat
Hafizh, Penghafal
Haidar, Pemberani
Hajid, Orang yang bertahajjud
Hakam, Hakim yang bijaksana
Halim, Lembut dan sabar
Hamdan, yang banyak pujian
Hamid, yang bersyukur
Hammad, yang banyak bersyukur
Hanif, yang lurus dalam beragama
Harun, Nama Nabi
Hasan, Baik
Hasib, Bangsawan
Hasyid, Orang yg selalu siap
Hasyim, Yang memecahkan perkara
Hatim, Mengadili
Hazim, berkemauan keras
Hibban, yang dikasihi
Hilal, Bulan Sabit
Hilmy, Penyabar/Pemurah
Hisyam, Kebaikan
Hud, Nama Nabi
Humam, Pemberani
Husain, sangat baik
Husam, Pedang yang tajam
Huwaidi, Yang mempunyai Sifat
menakjubkan
Ibrahim, Nama Nabi
Imam, Teladan / Pemimpin
Isa, Nama Nabi
Ismail, Nama Nabi
Jalal, Orang besar yang dihormati
Jalil, Memiliki kekuasaan yang besar
Jamal, Keindahan
Jamaluddin, Keindahan agama
Jamil, yang baik
Jauhar, Permata
Jibran, Perintah
Jihad, Perjuangan
Kaisan, Cerdas
Kamal, Kesempurnaan / kelengkapan
Kamil, yang sempurna / lengkap
Karom, Kehormatan / Kemuliaan
Karim, yang terhormat
Kasib, Orang yang beruntung
Katib, Penulis
Khairi, Kebaikan
Khairullah, kebaikan Allah
Khalid, Kekal / Abadi
Khalifah, Pemimpin
Khalil, Teman karib
Khalish, Murni, bersih
Khatib, orang yang menyampaikan
Khutbah
Luqman, Jalan terang
Lutfhi, Kehalusanku, kelembutanku
Mabruk, diberkahi
Mahbub, yang dicintai
Mahdy, yang mendapat hidayah
Mahfuzh, yang dijaga, dipelihara
Mahir, pandai
Mahmud, yang terpuji
Majid, yang baik
Malik, Raja / Yang memiliki
Maqbul, Diterima
Marjan, Batu Mutiara
Marzuq, yang memperoleh Rizky
Mas’ud, yang dianugerahi kebahagiaan
Masyurm Terkenal
Mathar, Hujan
Mauhub, yang dianugerahi
Miqdad, Orang yang mencegah kemungkaran
Mu’adz, Nama sahabat
Mubarak, Yang diberkahi
Muhajir, Orang yang berhijrah
Muhammad, Nama Nabi
Muhsin, yang berbuat baik
Mujahid, Pjuang
Mukhtar, Pilihan
Mukmin, Orang yang beriman
Mumtaz, Istimewa
Munir, bercahaya
Murad, Maksud
Mursyid, Penunjuk jalan
Mushlih, orang yang melakukan
perbaikan
Muslim, orang Islam
Musthafa, Pilihan
Nabil, Terhormat
Nafal, Pemberian
Nafis, berharga
Najib, Mulia
Nashir, Yang menolong
Nasrullah, Pertolongan Allah
Naufal, Pemberian
Nayif, tinggi
Nazhim, Pengarang Puisi
Nazhir, yang memberi peringatan
Nibras, Pemberani
Nu’man, Yang memiliki kenikmatan
Nuh, Nama Nabi
Nuruddin, Cahaya Agama
Nuzhmi, jamaah, golongan
Qashid, yang menuju pada kemudahan
Qasim, yang membagi
Gatadah, Nama sahabat
Ra’if, sangat penyayang
Ra’uf, memiliki banyak kasih sayang
Rabbah, yang sangat beruntung
Rafi’, Kedudukan yang tinggi &
mulia
Raihan, Rizky
Rajab, Bulan Rajab
Ramadhan, Bulan Ramadhan
Ramiz, Yang merumuskan
Ramy, Bintang
Ramzi, Rumus
Ramzy, yang dapat disimbolkan
Rasul, Utusan
Rasyad, Petunjuk / Istiqamah
Rasyid, Petunjuk
Rasyiq, Tangkas, Gesit
Ratib, yang tetap
Ridhwan, Kepuasan, menerima
Riyadh, Taman
Rusydi, Petunjuk
Sa’id, Senang / Bahagia
Safar, berpergian
Sahir, yang berjaga diwaktu malam
Saif, pedang
Sajid, orang yang sujud kepada Allah
Salam / Salim, Selamat
Salman, nama sahabat
Sami, Luhur / Tinggi
Samir, Siang dan Malam
Sayyid, Pemuka / Pemimpin
Shabir / Shabri, Yang sabar /
kesabaran
Shadiq, teman
Shafy, sahabat karib
Shahib, sahabat
Shamid, teguh / tegar
Shiddiq, yang jujur
Sidqi, kejujuran
Siraj, lentera / Lampu
Su’ud, keberuntungan
Sulaiman, nama Nabi
Sulthan, Kekuasaan
Sya’ban, Bulan Sya’ban
Syaddad, yang kuat
Syafi, yang menyembuhkan
Syafi’, penolong / perantara
Syahid, orang yg meninggal fi
sabilillah
Syakir, yang bersyukur
Syarif, yang mulia
Tamim, sempurna keadaannya
Tamir, banyak rizki dan kebaikan
Tamman, sempurna
Taufiq, petunjuk
Thaha, Nama surat dalam Al Qur’an
Thariq, Jalan
Thayyib, Baik
Tsani, yang kedua
Tsaqif, yang pandai
Umar, Nama Khalifah yang kedua
Umran, Kemakmuran
Utsman, Nama Khalifah ketiga
Wadud, yang dicintai
Wafi, yang melaksanakan / yang
memenuhi (janji)
Wahid, satu-satunya
Wali, yang mencintai
Walid, yang dilahirkan
Washil, yang menghubungkan
Wasim, yang berwajah bagus
Ya’qub, Nama Nabi
Yafi, Lincah
Yahya, Nama Nabi
Yasir, Mudah / gampang
Yazid, lebih
Yunus, Nama Nabi
Yusuf, Nama Nabi
Zaghlul, cepat & ringan
Zahran, berkilau
Zahy, Wajah yang Elok
Zaky, Suci
Zakariya, Nama Nabi
Zhafar, kemenangan
Zhafir, yang menang / yang beruntung
Zhahir, yang tampak, yang nyata
Zuhair, bersinar
NAMA-NAMA BAYI PEREMPUAN
A’idah, Anugrah
Adzra’, Perawan
Afifah, yang menjaga kesucian diri
Aisyah, Istri nabi
Aliyah, tinggi
Alya’, langit
Aminah, yang terpercaya
Amirah, Pemimpin
Anisah, gadis perawan / lemah lembut
Aqilah, Terhormat, pandai
Arij, Harum
Asahy, warna-warni
Ashimah, yang menjaga
Asilah, yang berbuat baik
Asma, Unggul
Athifah, kasing sayang
Athirah, yang harum
Atikah, jernih
Atiqah, cantik
Azhar, Bunga2
Azizah, yang mulia
Badriyyah, malam rembulan
Balqis, Ratu negeri saba’
Basamah, tersenyum
Basimah, yang tersenyum
Dalilah, bukti
Daliyah, yang menunjukkan
Danah, Batu mulia
Dananir, Dinar
Daulah, Negara
Dunya, Dunia
Dien, agama
Dhaifa, tamu
Dhafiyah, mewah
Dinah, taat
Diyanah, Agama
Durah, mutiara
Dzahabiyyah, yang memiliki sifat
emas
Dzakirah, yang berzikir
Dzakiyyah, cerdas
Dzikra, peringatan
Fa’izah, yang beruntung
Fadhilah, keistimewaan
Fadiyah, yang terlindungi
Faidah, Manfaat
Fairuz, Batu mulia
Farah, senang
Farhah, keceriaan
Faridah, tiada bandingnya
Fathimah, Putri Nabi
Fathinah, cerdas
Fathiyyah, Kemenangan
Fatin, yang menakjubkan
Fauziyyah,yang beruntung
Fikriyyah, berfikir
Firdaus, taman surga
Gaitsa’, awan turunnya hujan
Ghaniyyah, wanita kaya
Ghaniyah, wanita penyenandung
Ghazalah, matahari terbit
Habibah, yang tercinta
Hadiyah, hadiah
Hafizhah, pemelihara
Hajar, Istri nabi Ibrahim AS
Hajir, yang berhijrah
Hajirah, yang berhijrah
Hakimah, yang bijaksana
Halimah, yang lebih, sabar
Hamamah, merpati
Hamidah, Yang memuji
Hana’, suka cita
Hanan, Kasih sayang
Hamsah, suara pelan
Hanin, kasih sayang
Haniyah, lemah lembut
Hasanah, kebaikan
Hasibah, keturunan terpandang
Hasna’, kebaikan, cantik
Hasyimiyyah, yang mulia
Haura’, putih kulitnya
Haya, Puteri
Hazimah, keteguhan hati
Husna, kelembutan
Husniyah, yang baik
Hiwaidah, yang menakjubkan,
kelembutan
Inas, baik hati
Inayah, tuntunan
Izah, kemuliaan
Ja’izah, hadiah
Jahra’, memiliki pipi yang indah
Jaida’, kebaikan
Jalilah, terhormat
Jamilah, yang indah
Jauzah, bintang
Jawahir, permata
Jihan, menjadikan terhormat
Juwairiyyah, istri nabi
Kadziyah, bunga yang harum
Kaltsum, cantik
Kamilah, sempurna
Karamah, kemuliaan
Karimah, Mulia
Kautsar, telaga surga
Kazhimah, sanggup menahan amarah
Khadijah, istri nabi
Khairiyah, baik
Khalishah, murni
Khaznah, harta yang disimpan
Labibah, cerdas
Lahfah, kerinduan
Laila, malam gelap
Luthfiyyah, halus
Mahabbah, kecintaan
Mahdiyyah, yang mendapat hidayah
Mahirah, pandai
Maimunah, yang beruntung
Mariyah, wajah yang berseri-seri
Marjanah, sebutir mutiara
Marmarah, baru marmer
Maryam, ibu Nabi Isa
Masarrah, kegembiraan
Mauhibah, anugrah
Mawaddah, kasih sayang
Mubarakah, diberkahi
Mufidah, yang berfaidah
Muhdiyah, yang menunjukkan
Mujahidah, pejuang
Mukminah, yang beriman
Munirah, yang terang
Murada, yang dicintai
Na’ilah, karunia
Nabilah, mulia
Nada, menyeru
Nadiyah, yang menyeru
Nafi’ah, bermanfaat
Nafisah, kaya raya
Nagmah, suara merdu
Najah, sukses
Nadjah, keberanian
Najiyah, selamat
Najlah’, yang lebar matanya
Najmah, bintang
Najwa, rahasia
Nasamah, pembebasan
Nashirah, mendapat pertolongan dan
menang
Nazhimah, kumpulan mutiara
Nazihah, terhindar dari hal-hal
buruk
Nihayah, penutur
Nujud, cerdik
Nur, Cahaya
Nuwayyar, yang bercahaya
Qamariyyah, Nama bunga
Qasimah, cantik
Qiladah, kalung
Qismah, bagian
Ra’idah, pemandu
Rafi’ah, yang tinggi
Rafidah, yang diberi pertolongan
Rafiqah, Istri
Raghdah, damai
Rahaf, halus
Rahimah, penyayang
Rahmah, rahmat
Raihanah, wanita yang baik jiwanya
Raim, bukit
Raima, selama
Rajwa, permohonan
Raniyah, yang memandang dengan
terpesona
Rasikhah, tegar, kuat
Rasyidah, yang matang fikirannya
Raudhah, taman
Rifqah, himpunan
Sa’adah, kebahagiaan
Sa’idah, yang senang
Sahilah, yang sangat mudah
Sahirah, rembulan
Sajidah, yang banyak bersujud
Sakinah, tenang
Salimah, selamat
Sallamah, yang menyelamatkan
Salma, selamat
Salsabil, mata air surga
Salwa, nama burung, madu
Samar, sinar rembulan
Samirah, siang dan malam
Samiyah, luhur
Samra’, warna coklat
Sarah, Istri nabi Ibrahim
Sayyidah, Nyonya
Shabah, waktu pagi
Shabihah, wajah yang berseri-seri
Shada, gema
Shadiqah, yang jujur
Shafa, kejernihan
Shalihah, wanita yang shaleh
Shiba, kerinduan
Suhailah, mudah
Sulthanah, pemimpin wanita
Syarifah, yang mulia
Syukriyyah, kesyukuran
Tahani, selamat
Tamimah, perlindungan
Thallah, cantik
Thayyibah, yang baik
Tsamirah, yang berbuah
Tumamah, kesempurnaan
Ulfah, ramah tmah
Ulya, yang luhu
Umu Kultsum, Nama Puteri Nabi
Unsyudah, syair yang berkumandang
Wahidah, satu-satunya
Waliyah, yang mencitai
Wardah, bunga mawar
Wasimah, Berwajah cantik
Yamamah, merpati
Yasamin/yasaminah, Bunga melati
Zahirah, bercahaya
Zahrah, bunga
Zahwah, membanggakan
Zainab, istri nabi
Zainah, yang indah
Zakiyah, Suci
Zhafirah, yang beruntung
Zhahirah, penolong
ADITYA RIZA PRADANA
BRAHUL DOT COM
ASSHIDDIQIYAH 06 SERPONG
Griya Suradita Indah
MALAM PUNCAK HUT RI KE-73 ( GSI RT 08 )
Murottal Al Quran Ali Abdur-Rahman al-Huthaify
aditya riza pradana
Gepeng Tea
Album Sings Legends 2016
LUCU DOT COM
Dangdut Sings Legends
Favorit
Langganan:
Postingan (Atom)