Gunakan Bahasa Yang Baik Dan Indah
Berlakulah Ramah Di Hati Orang lain
Jadikanlah Kehadiran Anda Selalu Di Nantikan
Sehingga Kehadiran Anda Selalu di Rindukan Mereka
..............................................................
Kalau Ingin Melihat Perubahan
Jadilah Perubahan Yang Kita Inginkan
Tiada Manusia Yang Gagal Dalam Kehidupan
Melainkan Kita Yang Memilih Untuk Gagal
Dan Kegagalan Yang Sebenarnya Adalah
Kegagalan Mencoba........................
Kaya, Miskin, Susah, Senang Adalah.....
PILIHAN Kita Sendiri........................
................................................
Semulia-mulia Manusia Ialah
Siapa Yang Mempunyai Adab
Merendahkan diri
Ketika Berkedudukan Tinggi
Memaafkan Ketika Berdaya
Membalas Dan Bersikap Adil
Ketika Kuat...................
................................................
Z@BIDIN / 06-2012
HIDUP ini sebuah misteri dan penuh rahasia! Manusia memiliki keterbatasan dalam memahami makna hidup.
Pada umumnya, manusia tidak mengetahui banyak hal tentang sesuatu, yang mereka ketahui hanyalah realitas yang nampak saja,...
Tidak ada seorang pun yang tahu berapa lama ia akan hidup, di mana ia
akan mati, dalam keadaan apa ia akan mati, dan dengan cara apa ia akan
mati,
sebagian manusia menyangka
bahwa hidup ini hanya satu kali dan setelah itu mati ditelan bumi.
Mereka meragukan dan tidak percaya bahwa mereka akan dibangkitkan
kembali setelah mati. Adapun mengenai kepercayaan adanya kehidupan
setelah mati pandangannya sangat beragam tergantung pada agama dan
kepercayaan yang dipeluk dan diyakini. ....................................................... Tapi mengapa sebagian orang tidaklah menyadari akan ada kehidupan setelah mati,.... Di dunia mereka hanya berbohong kepada sesama,... Bukan sebaliknya,....... Harusnya mereka berbuat kebaikan di dunia ini.... Untuk bEKAL KITA jaga nanti di AKHERAT... Amin,............. ..................... Z@BIDIN / 5-2012
“Jika engkau bisa,......
Jadilah seorang ulama.
..............................
Jika engkau tidak mampu,.....
Maka jadilah penuntut ilmu.
.......................................................
Bila engkau tidak bisa menjadi seorang penuntut ilmu,......
Maka cintailah mereka.
.......................................................
Dan jika kau tidak mencintai mereka,............ Janganlah engkau benci mereka.” ............................... (Umar bin Abdul Aziz)
banyak pejabat sudah semakin erat dengan
konglomerat
banyak wakil rakyat sudah semakin jauh dari
umat
banyak nurani dan akal budi sudah semakin
sekarat
( hari ini
ingin rasanya
aku bertanya kepada mereka semua
sudahkah kalian
benar-benar merdeka ? )
rasanya
baru kemarin
tokoh-tokoh angkatan 45 sudah banyak yang koma
tokoh-tokoh angkatan 66 sudah banyak yang
terbenam
rasanya
baru kemarin
negeri zamrud katulistiwaku yang manis
sudah terbakar habis
dilalap krisis demi krisis
mereka yang kemarin menikmati pembangunan
sudah banyak yang bersembunyi meninggalkan
beban
mereka yang kemarin mencuri kekayaan negeri
sudah meninggalkan utang dan lari mencari selamat sendiri
rasanya baru kemarin
padahal sudah lebih
setengah abad kita merdeka
mahasiswa-mahasiswa penjaga nurani
sudah kembali mendobrak tirani
para oportunis pun mulai bertampilan
berebut menjadi pahlawan
politisi-politisi pensiunan
sudah bangkit kembali
partai-partai politik sudah bermunculan
dalam reinkarnasi
rasanya
baru kemarin
tokoh-tokoh orde lama
sudah banyak yang mulai menjelma
tokoh-tokoh orde baru sudah banyak yang mulai menyaru
rasanya
baru kemarin
pak harto sudah tidak menjadi tuhan lagi
bayang-bayangnya sudah berani persi sendiri
mester habibie sudah memberanikan diri
menjadi presiden transisi
bung harmoko sudah tak lagi
mengikuti petunjuk dan mendominasi televisi
gus dur muali siap madeg pandita
ustadz amin rais sudah siap jadi sang nata
mbak mega sudah mulai agak lega
mas surjadi sudah mulai jaga-jaga
( hari ini rasanya
aku bertanya kepada mereka semua
bagaimana rasanya merdeka )
rasanya baru kemarin
padahal sudah lima puluh tiga tahun kita
merdeka
para jendral dan pejabat sudah saling
mengadili
para reformis dan masyarakat sudah nyaris tak terkendali
mereka kemarin yang dijarah
sudah mulai pandai meniru menjarah
mereka yang perlu direformasi
sudah mulai fasih meneriakkan reformasi
mereka yang kemarin dipaksa-paksa
sudah mulai berani mencoba memaksa
mereka yang kemarin dipojokkan
sudah mulai belajar memojokkan
rasanya baru kemarin
orangtuaku sudah lama pergi bertapa
anak-anakku sudah pergi berkelana
kakakku sudah menjadi politikus
aku sendiri sudah menjadi tikus
( hari ini
setelah lima puluh tiga tahun kita merdeka
ingin rasanya aku mengajak kembali
mereka semua yang kucinta
untuk mensyukuri lebih dalam lagi
rahmat kemerdekaan ini
dengan mereformasi dan meretas belenggu tirani
diri sendiri
bagi merahmati sesama )
rasanya baru kemarin
ternyata sudah lima puluh tiga tahun kita
merdeka
( ingin rasanya
aku sekali lagi menguak angkasa
dengan pekik yang lebih perkasa :
merdeka ! ) ..........8 Agustus 1998
SAJAK
ATAS NAMA
Ada yang atasnama Tuhan melecehkan Tuhan
Ada yang atasnama negara merampok negara
Ada yang atasnama rakyat menindas rakyat
Ada yang atasnama kemanusiaan memangsa manusia
Ada yang atasnama keadilan meruntuhkan keadilan
Ada yang atasnama persatuan merusak persatuan
Ada yang atasnama perdamaian mengusik kedamaian
Ada yang atasnama kemerdekaan memasung kemerdekaan
Maka atasnama apa saja atau siapa saja
Kirimlah laknat kalian
Atau atasnamaKu perangilah mereka!
Dengan kasih sayang!
Rembang, Agustus 1997
PENCURI
Ada yang dicuri dari diriku
Sesuatu yang membuatku
Kemudian pun jadi pencuri
Diam diam dan terus menerus dicuri
dariku apa yang bisa dicuri
Diam diam dan terus menerus kucuri
apa yang bisa kucuri
Malam pun menjadi sahabat
Malu menjadi laknat.
Rasa ragu menjadi pengganggu
Rasa rindu menjadi penunggu
Aku dicuri setiap saat
Aku mencuri setiap sempat
Setiap kali
Dicuri diriku
Kucuri diriku
Sendiri.
1998
CINTAMU
bukankah aku sudah mengatakan kepadamu kemarilah
rengkuh aku dengan sepenuh jiwamu
datanglah aku akan berlari menyambutmu
tapi kau terus sibuk dengan dirimu
kalaupun datang kau hanya menciumi pintu rumahku
tanpa meski sekedar melongokku
kau hanya membayangkan dan menggambarkan diriku
lalu kau rayu aku dari kejauhan
kau merayu dan memujaku
bukan untuk mendapatkan cintaku
tapi sekedar memuaskan egomu
kau memarahi mereka
yang berusaha mendekatiku
seolah olah aku sudah menjadi kekasihmu
apakah karena kau cemburu buta
atau takut mereka lebih tulus mencintaiku
Pulanglah ke dirimu
aku tak kemana mana
2005
GELAP BERLAPIS LAPIS
di dalam rumahku
sendiri
aku seperti nabi yunus
dalam perut ikan nun
dalam gelap relung laut
dalam gelap malam berkabut
dalam gelap hati
gelap berlapis lapis
memperdasyat sepi
o, bunda
siapakah mewariskan
berlapis lapis gelap
membalut diri
sedang aku kau lahirkan
dari cahaya cintamu
o, Tuhan
laa ilaaha illa anta
subhaanaka
innie kuntu minadh dhaalimien
hanya kepadamu wahai maha cahaya
di atas segala cahaya
kuadukan gelap berlapis lapis
termasuk bayang bayang
kebodohan sendiri
wahai mahasuci
pancarkanlah cahaya sucimu
yang pernah mensinarkan
berlapis lapis gelap
yang mengurung nabimu
laa ilaaha illa anta subhaanaka
innie kuntu minadh dhaalimien
1998
ADA APA DENGAN KALIAN
Kalian sibuk mengujarkan dan mengajarkan kalimat syahadat
Sambil terus mensekutukan diri kalian dengan Tuhan penuh semangat
Berjihad di jalan kalian
Berjuang menegakkan syariat kalian
Memerangi hamba hambaNya yang seharusnya kalian ajak ke jalanNya
Seolah olah kalian belum tahu bedanya
Antara mengajak yang diperintahkanNya
Dan memaksa yang dilarangNya
Kalian kibarkan Rasulurrahmah Al Amien dimana mana
Sambil menebarkan laknatan lil'aalamien kemana mana
Ada apa dengan kalian?
Mulut kalian berbuih akhirat
Kepala kalian tempat dunia yang kalian anggap nikmat
Ada apa dengan kalian?
Kalian bersemangat membangun masjid dan mushalla
Tapi malas memakmurkannya
Kalian bangga menjadi panitia zakat dan infak
Seolah olah kalian yang berzakat dan berinfak
Kalian berniat puasa di malam hari
Dan iman kalian ngeri
Melihat warung buka di siang hari
Kalian setiap tahun pergi umrah dan haji
Tapi kalian masih terus tega berlaku keji
Ada apa dengan kalian?
Demi menjaga tubuh dan perut kaum beriman dari virus keharaman
Kalian teliti dengan cermat semua barang dan makanan
Bumbu penyedap, mie, minyak, sabun, jajanan.
Rokok dan berbagai jenis minuman
Alkohol, minyak babi dan nikotin adalah najis dan setan
Yang mesti dibasmi dari kehidupan
Untuk itu kalian
Tidak hanya berkhotbah dan memasang iklan
Bahkan menyaingi pemerintah kalian
Menarik pajak produksi dan penjualan
Dan agar terkesan sakral
Kalian gunakan sebutan mulia, label halal
Tapi agaknya kalian melupakan setan yang lebih setan
Najis yang lebih menjijikkan
Virus yang lebih mematikan
Daripada virus alkohol, nikotin dan minyak babi
Bahkan lebih merajalela daripada epidemi
Bila karena merusak kesehatan, rokok kalian benci
Mengapa kalian diamkan korupsi yang merusak nurani
Bila karena memabokkan, alkohol kalian perangi
Mengapa kalian biarkan korupsi
Yang kadar memabokkannya jauh lebih tinggi?
Bila karena najis, babi kalian musuhi
Mengapa kalian abaikan korupsi
Yang lebih menjijikkan
Ketimbang kotoran seribu babi
Ada apa dengan kalian?
Kapan kalian berhenti membanguan kandang kandang babi
Di perut dan hati kalian dengan merusak kanan-kiri?
Sampai kalian mati dan dilaknati?
HANIEN
mestinya malam ini
bisa sangat istimewa
seperti dalam mimpi mimpiku
selama ini
kekasih, jemputlah aku
kekasih, sambutlah aku
aku akan menceritakan kerinduanku
dengan kata kata biasa
dan kau cukup tersenyum memahami deritaku
lalu kuletakkan kepalaku yang penat
di haribaanmu yang hangat
kekasih, tetaplah di sisiku
kekasih, tataplah mataku
tapi seperti biasa
sekian banyak yang ingin kukatakan tak terkatakan
sekian banyak yang ingin kuadukan
diambilalih oleh airmataku
kekasih, dengarlah dadaku
kekasih, bacalah airmataku
malam ini belum juga
seperti mimpi mimpiku
selama ini
malam ini
lagi lagi kau biarkan
sepi mewakilimu.
Rembang, 1999
PERSIMPANGAN
Terperangkap aku di persimpangan ini,
Termangu-mangu diri ini
Ke mana harusku melangkah pergi
Kupandang kanan kupandang kiri
Kemana harus kumelangkahkan kaki
Lorong mana harus kuredahi
Di hadapanku lorong-lorong penuh onak duri
Keliru dan takut menyelubungi diri,
Setapak kumelangkah pasti tertusuk duri,
Bisanya menular merana diri
Namun, terpaksa jua kumelangkah pergi
Meneruskan sisa perjalanan hidup ini
Sekeping
hati pendam sejuta rasa,
Sesekali kurasa tiada termampu lagi mengendong rasa, Kepingin kukongsi rasa namun tiada kuterdaya Tiada kumahu ada insan terluka Kukorbankan sekeping hati dan sekujur raga, Demi insan-insan yang amat dicinta Lantas kuputus pendam selamanya,
Biar
saja rasa bersemi di lubuk hati,
Biar saja sengsara hanya sendiri, Biar saja luka sendiri kurawati, Biar saja air mata membasahi pipi, Biar saja semadi bersama jasad ditelan bumi, Biar saja hanya Al ‘Alim tahu hakikat sekeping hati,
PUISI KEHIDUPAN
Hari hari lewat, pelan tapi pasti
Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umurku yang baru
Daun gugur satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Umurku bertambah satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Tapi… coba aku tengok kebelakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku
Karena ibadahku masih pas-pasan
Kuraba dahiku
Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk
Kutimbang keinginanku….
Hmm… masih lebih besar duniawiku
Ya Allah
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun
depan?
Masihkah aku diberi kesempatan?
Ya Allah….
Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astagfirullah…
Jika Engkau ijinkan hamba bertemu
tahun depan
Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah…
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang…
Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu…
Hamba sangat ingin melihat
wajahMu di sana…
Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana…
Ya Allah,
Ijikanlah
“Saya mohon ampun
kepada Allah Yang Maha Besar, tiada Tuhan melainkan Dia, yang senantiasa hidup
lagi mengurus segala sesuatu dengan sendiri-Nya, dan saya bertobat kepada-Nya.”
2. Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalahu, lahul
mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadii
Artinya :
“Tidak ada Tuhan yang
wajib disembah kecuali Allah Yang Maha Esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dialah
yang mempunyai kekuasaan dan kerajaan yang memerintahkan, bagi-Nya segala
puji-pujian yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia berkuasa atas segala
sesuatu.”
3. ALLAHUMMA AJIRNA
MINANNAR
Artinya : Ya Allah,
lindungilah aku dari api neraka
“Aku
minta ampun kepada Allah “(dibaca tiga kali), “ Ya Allah, Engkau
pemberi keselamatan, dan dari-Mu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan
Yang Maha Agung dan Maha Mulia “.
5. Baca Surat Al Fatihah.
6. ALLOHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QOYYUM. LAA TA'KHUDZUHUU
SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDH. MAN DZAL LADZII
YASFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIH. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHOLFAHUM.
WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN (dengung) 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A
KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDH. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL 'ALIYYUL
AZHIIIM.
7. Ilaahii yaa rabbii.
Artinya :
“Ya Tuhan kami.”
8. Subhaanallaahi 33x
Artinya :
“Maha Suci Allah.”
33x
9. Al-hamdu lillaaahi 33x
Artinya :
“Segala puji bagi
Allah.” 33x
10. Allaaahu akbar 33x
Artinya :
“Allah Maha Besar.”
33x
111. Allaahu akbar kabiiraw wal-hamdu lillaahi katsiiraw
wa subhaanallahi bukrataw wa ashiila. Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa
syariikalahu, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘alaa kulli
syai’in qadiir.
Artinya :
“Allah Maha Besar
lagi sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah dengan puji yang banyak.
Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Tidak ada Tuhan yang wajib disembah
kecuali Allah Yang Maha Esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dialah yang mempunyai
kekuasaan dan kerajaan yang memerintahkan, bagi-Nya segala puji-pujian yang
menghidupkan dan mematikan, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.”
12. Wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil-‘aliyyil
‘azhiim. Astagfirullaahal-‘azhiim.
Artinya :
“Dan tidak ada daya
upaya dan kekuataan melainkan dengan pertolongan Allah Maha Tinggi lagi Maha
Mulia. Saya mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung.”
“Aku berlindung
kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Dengan nama Allah Yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam,
dengan pujian yang sesuai dengan nikmat-nikmat-Nya dan memadai dengan
penambahan-Nya.”
2. Yaa rabbanaa
lakal-hamdu kamaa yambagii li jalaali wajhika wa ‘azhiimi sulthaanik.
Artinya :
“Wahai Tuhan kami,
hanya bagi-Mu segala puji, sebagaimana pujian itu patut terhadap kemuliaan-Mu dan
keagungan-Mu.”
“Ya Allah,
limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
berserta keluarganya.”
4. Allaahumma
rabbanaa taqabbal-minnaa shalaatanaa wa shiyaamana wa rukuu’anaa wa sujuudanaa
wa qu’uudanaa wa tadharru’anaa wa takhasysyu’anaa wa ta’abbudanaa wa tammim
taqshiiranaa yaa Allaah yaa rabbal-‘aalamiin.
Artinya :
“Ya Allah, terimalah
shalat kami, puasa kami, rukuk kami, sujud kami,duduk rebah kami, khusyuk kami,
pengabdian kami, dan sempurnakanlah apa yang kami lakukan selama shalat ya
Allah, Tuhan seru sekalian alam.”
5. Rabbanaa zhalamnaa
anfusanaa wa in lam taghfir lanaa wa tarhamnaa lanakuunanna minal-khaasiriin.
Artinya :
“Ya Allah! Kami telah
aniaya terhadap diri kami sendiri karena itu ya Allah jika tidak dengan
limpahan ampunan dan rahmat-Mu niscaya kami akan jadi orang yang sesat.”
6. Rabbanaa wa laa tahmil-‘alainaa
ishran kamaa hamaltahuu ‘alal-ladziina min qablinaa.
Artinya :
“Ya Allah Tuhan kami!
Janganlah Engkau pikul atas diri kami beban yang berat sebagaimana yang pernah
Engkau bebankan kepada orang yang terdahulu dari kami.”
7. Allaahumma innaa
nas’aluka salaamatan fid-diin, wa ‘aafiyatan fil jasadi, wa ziyaadatan
fil-‘ilmi, wa barakatan fir-rizqi, wa taubatan qablal-mauut, wa rahmatan
‘indal-mauut, wa magfiratam ba’dal-mauut, Allaahumma hawwin ‘alainaa fii
sakaraatil-mauut, wan-najaata minan-naar, wal ‘afwa ‘indal-hisaab.
Artinya :
“Ya Allah, ya Tuhan
kami, kami mohon keselamatan agama, kesehatan jasmani, bertambahnya ilmu, dan
berkah rezeki, dapat bertaubat sebelum mati, mendapatkan rahmat ketika mati dan
memperoleh ampunan setelah mati. Ya Allah, ya Tuhan kami, mudahkanlah kami pada
gelombang sakaratul maut,, serta memperoleh keampunan ketika dihisab.”
“Ya Allah Tuhan kami
, janganlah Engkau sesatkan kami sesudah mendapat petunjuk, berilah kami
karunia. Engkaulah Yang Maha Pemurah.”
9. Rabbanaghfir lanaa
wa li waalidiinaa wa li jamii’il-muslimiina wal-muslimaati wal-mu’miniina wal
mu’minaati al-ahyaa’i minhum wal-amwaat, innaka ‘alaa kulli syai’n qadiir.
Artinya :
“Ya Allah ya Tuhan
kami, ampunilah dosa kami dan dosa-dosa orang tua kami, dan bagi semua orang
Islam laki-laki dan perempuan, orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan
yang masih hidup dan yang sudah mati. Sesungguhnya Engkau Zat Yang Maha Kuasa
atas segala-galanya.”
10. Rabbanaa aatinaa
fid-dun-yaa hasanatan wa fil aakhirati hasanatan wa qinaa ‘adzaaban-naar.
Allaahummagfir lanaa
dzunuubanaa wa kaffir ‘annaa sayyi’aatinaa wa tawaffana ma’al-abraar.
Artinya :
“Ya Allah Tuhan kami,
berilah kami kebahagiaan di dunia dan kesejahteraan di akhirat, dan
hindarkanlah kami dari siksaan api neraka.
Ya Allah ampunilah
dosa kami dan tutupilah segala kesalahan kami, dan semoga jika kami mati nanti
bersama-sama dengan orang-orang yang baik.”
“Maha Suci Engkau,
Tuhan segala kemuliaan. Suci dari segala apa yang dilakukan oleh orang-orang
kafir. Semoga kesejahteraan atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan
seru sekalian alam.”